TAMBANG
2013, Titan Mining Bidik
Produksi 5 Juta Ton Batu Bara
PT Titan Mining menargetkan produksi batu bara pada tahun depan akan
mencapai 5 juta ton. Pada tahun ini, produksi Titan masih sekitar 2 juta ton
yang berasal dari tiga izin usaha pertambangan (IUP) batu bara.
Menurtu Chief Executive Officer Titan Mining, Irfan Setiaputra, saat ini
perseroan memiliki lahan konsesi tambang batu bara di Jambi, Bengkulu, dan
Kalimantan Timur.
“Kami memiliki batu bara berkalori rendah, khusus untuk PLTU,” ujarnya.
Irfan mengungkapkan, saat ini perusahan sudah mengantongi kontrak pembelian
dengan PT PLN (Persero) untuk jangka waktu selama 20 tahun. Kewajiban Titan
tersebut saat ini yaitu memasok batu bara untuk PLN sebanyak 1 juta ton per
tahun, dan sisanya akan diekspor ke India. (Kontan-14)
ABM Investasi US$ 150 Juta
Kembangkan Tambang Batu Bara
Melalui anak usaha dari PT ABM Investama Tbk yaitu PT Reswara Minergi
Hartama sedang mencari sumber pendanaan untuk pengembangan tambang batu bara.
Pendanaannya senilai US$ 150 juta.
Menurut Direktur Utama ABM Investama Achmad Ananda Djajanegara, dana
tersebut akan digunakan untuk pengembangan tambang batu bara anak usahnya yang
lain di Aceh, yakni PT Media Jaya Bersama.
“Kami siapkan dana US$ 100 juta-US$ 150 juta untuk pengembangan tambang
batu bara PT Media Jaya Aceh. Pendanaan diharapkan pada November 2012,”
katanya.
Achmad menjelaskan, sebanyak 70% pendanaan diperoleh dari perbankan asing
dan lokal. Sisanya sebesar 30% berasal dari ekuitas perusahaan. (BI-m3)
Warga Pulau Belitung Tolak
Penambangan Timah Lepas Pantai
Penambangan timah lepas pantai yang berlokasi di Provinsi Bangka Belitung,
akhirnya menimbulkan gejolak penolakan dari masyarakat setempat. Penolakan
tersebut dilakukan oleh sekitar 10.000 warga Pulau Belitung yang melakukan
unjuk rasa di Kantor Bupati Belitung, Tanjung Pandan.
Dengan terjadinya gejolak penolakan tambang oleh warga setempat, akhirnya
Pemerintah Kabupaten Belitung menerbitkan surat jaminan pencabutan izin
eksplorasi serta tambang timah laut.
Sekretaris daerah Kabupaten Belitung, Abdul Fatah, akhirnya menandatangai
surat untuk mencabut izin eksplorasi tambang timah lepas pantai PT Bumi Hero
Perkasa yang berlaku sejak tahun 2009. surat itu juga berisi komitmen
Pemerintah Kabupaten Belitung untuk tidak lagi memberikan izin penambangan
timah lepas pantai ke depannya.
(Kompas-21)
MIGAS
BP Migas: Periode 2012 Produksi
Minyak Berkurang 52 Ribu Barel Per Hari
Selama periode tahun 2012 ini, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi (BP Migas) mencatat produksi minyak rata-rata telah berkurang
sekitar 52 ribu barel per hari.
Menurut Kepala BP Migas, R. Priyono, pemicu dari penurunan produksi minyak
masih disebabkan oleh masalah yang klasik.
“Penurunan produksi ini masih karena masalah-masalah klasik,” ujarnya.
Priyono menjelaskan, hingga bulan Oktober ini, tingkat penurunan produksi
minyak sebesar 3,6%. Tanpa melakukan apa, pada akhir tahun produksi minyak Cuma
660 ribu barel per hari. Tapi, karena dilakukan pengembangan, pengeboran, dan
kerja ulang sumur, jadi ada tambahan.
(KT-B4)
Hiswana Migas Tolak Penyaluran
BBM Bersubsidi oleh Perusahaan Asing
Rencana pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas)
untuk membuka oasar penyaluran BBM bersubsidi kepada perusahaan swasta asing di
wilayah Jawa-Bali akhirnya rencana itu ditolak dengan keras oleh Himpunan
Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).
Menurut Ketua II DPP Hiswana Migas, Mochamad Ismed, BBM bersubsidi
selayaknya hanya dikelola oleh BUMN dalam negeri karena mengandung subsidi yang
berasal dari uang negara.
“Masak barang bersubsidi kita berikan ke asing. Apalagi yang akan diberikan
adalah distribusi di daerah Jawa dan Bali yang jelas-jelas menguntungkan. Kita
tetap menolak dengan tegas upaya membuka pasar BBM bersubsidi untuk asing di
seluruh wilayah Indonesia,” katanya.
(ID-9)
Pemerintah Tawarkan 23 Blok
Migas kepada Rusia
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM menawarkan sejumlah 23 blok
baru minyak dan gas bumi (BP Migas) kepada investor Rusia.
Menurut Direktorat Pembinaan Usaha Hulu Ditjen Minyak dan Gas Bumi
Kementerian ESDM, Dwi Adi Nugroho, pihaknya berharap investor Rusia mau
menggarap blok migas yang ditawarkan oleh pemerintah.
“Penawaran tersebut dilakukan dalam Russian Oil & Gas Conference and
Exhibition di Moskow, 16-18 Oktober 2012,” ujarnya.
Dwi Adi mengungkapkan, pemerintah Indonesia akan menampilkan blok migas
baru yang rencananya akan ditawarkan melalui lelang tahap II tahun 2012 dengan
periode Oktober 2012-Februari 2013. “Blok-blok yang ditawarkan memiliki terms & conditions yang cukup
menarik dengan skema production sharing
contract (PSC),” tuturnya. (ID-9)
BP Migas Jamin Domestik Dapat
Jatah 10 Juta Ton LNG dari Blok Tangguh
Akhirnya ada kabar gembira bagi kalangan industri pengguna gas di Tanah
Air. Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menjamin ada
tambahan pasokan gas alam (gas pipa) dari Lapangan Tangguh Train-3 yang
dikelola oleh British Petroleum Berau Ltd.
Menurut Deputi Pengendalian Operasi BP Migas, Gde Pradnyana, BP Migas telah
mengirimkan surat permohonan jaminan pasokan tersebut ke Kementerian ESDM.
Jumlah tambahan pasokan gas yang akan disalurkan ke domestik yang lumayan
besar, mencapai 200 mmscfd atau sekitar 1 juta ton per tahun.
“Kami akan memperjuangkan gas dari Tangguh Train-3 itu masuk ke pasar
domestik,” tuturnya.
Gde Pradnyana menjelaskan, jaminan pasokan gas untuk kebutuhan domestik itu
nantinya akan menjadi syarat bagi BP Berau sebelum BP Migas menyetujui rencana
pengembangan lanjutan atau plan of
further development (POFD) untuk lapangan gas Tangguh Train-3 di Teluk
Bintuni di Papua Barat. (Kontan-14)
BP Migas: Produksi Minyak Hanya
Capai 870 Ribu BPH
Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) memperkirakan produksi
minyak bumi dan kondensat pada 2012 hanya mencapai 870.000 barel per hari
(bph). Sedangkan produksi gas pada tahun yang sama diperkirakan mencapai 8.412
juta kaki kubik per hari (mmscfd).
Menurut Kepala BP Migas, R.Priyono, produksi minyak 2012 turun 3,6%
dibandingkan produksi pada 2011 yang mencapai 902.000 barel per hari.
“Realisasi produksi minyak sampai 11 Oktober 2012 mencapai 867.080 barel
per hari dan kami perkirakan sampai akhir tahun 870.000 barel per hari,”
ujarnya.
Priyono menjelaskan, angka produksi 870 ribu bph tercapai setelah dilakukan
kegiatan optimalisasi. Jika tanpa optimalisasi, produksi 2012 diperkirakan
hanya menyentuh angka 757.000 bph. Penurunan produksi sebesar 3,6% dipicu oleh
15 penyebab. (ID-9)
Pasokan CNG Hambat Penerapan
BBG untuk Kendaraan
Dewan Energi Nasional (DEN) menyebut setidaknya ada tiga hal yang
menyebabkan tidak efektifnya penggunaan bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan
bermotor berbasis gas alam terkompresi (compressed
natural gas/CNG).
Menurut Anggota DEN, Herman Agustiawan, ketiga hal tersebut adalah pasokan
CNG yang tidak stabil, infrastruktur pendukung yang masih minim dan harga CNG
yangg kurang ekonomis dibanding BBM.
“Tiga alasan itu membuat pemanfaatan CNG sebagai bahan bakar kendaraan
bermotor tidak berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Herman menjelaskan, dari ketiga hal tersebut, harga masih menjadi faktor
utama gagalnya implementasi CNG untuk kebutuhan transportasi di Indonesia. (ID-9)
Distribusi BBM Picu Lonjakan
Laba AKR
Rencana pemerintah pada tahun depan yang akan menaikkan volume distribusi
bahan bakar minyak (BBM) melalui perusahaan swasta berpotensi menaikkan target
laba PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Diperkirakan Laba bersih per saham (EPS)
AKRA akan tumbuh 40% atau lebih tinggi dari proyeksi semula yang hanya sekitar
30%.
Menurut Analis CLSA Securities Indonesia, Jayden Vantarakis, bisnis
penjualan dan pendistribusian BBM AKR akan bertumbuh pesat pada tahun 2013
nanti, setelah pemerintah menaikkan secara signifikan volume pendistribusian
BBm bersubsidi melalui perusahaan swasta.
“Kami memperkirakan peningkatan alokasi penyaluran BBM bersubsidi tersebut
berpotensi menaikkan estimasi pertumbuhan EPS AKR tahun depan dari 30% menjadi
40%,” ujarnya. (ID-15)
Terkait Kasus Chevron, BP Migas
Khawatir Produksi akan Terganggu
Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyatakan
akan terus mengawal penanganan kasus hukum bioremediasi di PT Chevron Pacific
Indonesia di Kejaksaan Agung hingga tuntas. Pasalnya, BP Migas khawatir,
penahanan sejumlah karyawan Chevron bisa memicu mosi tidak percaya para
karyawan yang dapat berdampak pada penurunan kinerja perusahaan.
Menurut Kepala BP Migas, R. Priyono, meskipun belum sempat meluas,
penangkapan tersebut mulau membuat khawatir sebagian karyawan Chevron.
“Karyawan mulai meragukan jaminan keamanan dari perusahaan. Kalau situasi
itu semakin panas, dan semua karyawan Chevron mogok, produksi minyak sebesar
350.000-an barel per hari akan hilang,” katanya.
Karena itu, BP Migas saat ini tengah berupaya mendiskusikan kasus tersebut
dengan jaksa untuk menjaga suasana agar tidak semakin memanas. (Kontan-14)
ENERGI
Pajak Pengalihan Aset akan
Mengganjal PJB Sarulla
Ternyata persoalan pajak pengalihat aset menghambat hingga telah menunda
rencana penandatangan perjanjian jual beli listrik dan perjanjian jual beli uap
antara pemeilik dan pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Sarulla di Sumatera Utara dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Menurut Direktur Medco Power, Fazil Erwin Alfitri, pihaknya berharap PJB
Sarulla bisa terlaksana.
“Kami belum mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan,” katanya.
Fazil mengungkapkan, pihaknya telah meminta kepada Menteri Keuangan, untuk
memperjelas soal pembayaran pajak pengalihan aset proyek dengan kapasitas 3x110
MW tersebut. (Kontan-14)
PGE Berharap Temukan Cadangan
Uap di Sungai Penuh
Pada tahun 2013 nanti, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berharap akan
bisa menemukan cadangan uap dari daerah eksplorasi Sungai Penuh (Jambi),
Kotamobagu, (Sulawesi Selatan) dan Hululais (Bengkulu).
Menurut Presiden Direktur PGE, Slamet Riyadhi, saat ini PGE juga melakukan
eksplorasi di berbagai daerah seperti di Ulubelu (Lampung), Lumut Balai
(Sumatra Selatan), Karaha (Jawa Barat).
“Yang kemarin yang di Hululais baru ketemu satu sumur. Nanti kami akan
mengembangkan lagi. Pada 2013 kami akan eksplorasi lagi,” ujarnya.
Slamet mengungkapkan, perseroan berharap tahun ini dan tahun depan cadangan
bisa ditemukan, untuk di Sungai Penuh baru mulai dilakukan eksplorasi.
Sementara itu, untuk daerah eksplorasi di Kotamobagu, pihaknya akan
mengevaluasinya kembali. Pasalnya, pengeboran yang dilakukan tidak menemukan
cadangan, dengan kata lain dua sumur yang di bor kosong. Saat ini pihaknya
kembali mengevaluasi untuk mencari potensi daerahnya. (BI-7)
12 Asosiasi Industri Menolak
Kenaikan TDL
Rencana pemerintah untuk menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL), akhirnya
mengakibatkan penolakan dari berbagai pihak. Sebanyak 12 asosiasi industri yang
tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi Nasional menolak rencana penaikan TDL
15% yang akan dilakukan oleh pemerintah pada 1 januari 2013.
Menurut Ketua Asosiasi Pemilik Merek Lokal Indonesia (Amin), Putri K.
Wardani, pihaknya menolak rencana penaikan TDL karena akan meningkatkan biaya
produksi. Kebijakan itu juga dinilai melemahkan daya saing produk lokal
terhadap produk impor.
Putri menambahkan, pemerintah harus bisa mengarahkan kebijakan itu kepada
pemakai listrik tersebar, yaitu 40 juta pelanggan PLN kelompok 450 Kwh-900 Kwh.
Apabila subsidi untuk kelompok pelanggan ini ingin dikurangi, TDL akan naik Rp
4.000-Rp 5.000 per bulannya.
Aksi penolakan itu disampaikan oleh Asosiasi Pemilik Merek Lokal Indonesia
(Amin), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmi), Gabungan
Elektronika (Gabel), Asosiasi Perstekstilan Indonesia (API), Asosiasi Mebel
Indonesia (Asmindo), Asosiasi Industri Besi dan Baja (IISIA), Asosiasi Industri
Sarung Tangan, Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman Indonesia (AKLP), Asosiasi
Industri Kemasan, Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), UKM-Apindo, serta
Forum Industri Pengguna Gula (FIPG).
(BI-Industri)
PLN Hanya Peroleh 10 MMSCFD
dari Lapangan Gajah Baru
Perusahaan BUMN di sektor kelistrikan, PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero) diperkirakan hanya akan memperoleh tambahan pasokan gas sebesar 10
juta kaki kubik per hari (million
standard cubic feet per day/mmscfd) dari pengalihan (swap) gas Lapangan Gajah Baru.
Menurut Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas PLN, Suryadi
Mardjoeki, pengurangan pasokan ke PLN ini menyusul ketidakmampuan kapasitas
meter milik PT PGN (Persero) mengikuti fluktuasi kebutuhan gas perseroan.
Padahal, seharusnya PLN mendapat 40 mmscfd dari lapangan yang dioperasikan oleh
Premiere Oil tersebut.
“Tetapi saya berapa pun yang dikasih tetap akan menerimanya,” ujarnya.
Suryadi menjelaskan, pasokan gas tersebut rencananya akan dialirkan ke
PLTGU Muara Tawar, Bekasi. Pembangkit ini membutuhkan pasokan gas sebesar 175
mmscfd. Sebelumnya PLTGU Muara Tawar telah mendapatkan pasokan gas dari PGN
sebesar 100 mmscfd dan Lapangan Jambi Merang 45 mmscfd.
Pengalihan gas dari Lapangan Gajah Baru ini akan terhambat oleh minimnya
kapasitas meter milik PGN di Muara Bekasi. Kapasitas meter di Muara Bekasi
hanya sebesar 530 juta kaki kubik per hari. Kapasitas tersebut sudah dipakai
untuk mengalirkan gas dari Lapangan Grissik yang sebesar 370-400 mmscfd dan
Lapangan Jambi Merang sebesar 150 mmscfd. Apalagi kebutuhan gas PLN naik turun
pada jam-jam tertentu. (ID-9)
Pengembangan Bioetanol Masih
Setengah Jalan
Hingga saat ini peraturan pemerintah dan road map alias tahap produksi bahan bakar nabati masih dalam riset
dan uji coba. Padahal, hal itu telah dicanangkan sejak tahun 2006 yang lalu.
Menurut Penasihat Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia,
Djatnika S Puradinata, pengembanagn ke tahap komersial terhambat karena tidak
ada desakkan pemerintah kepada semua pemangku kepentingan, terutama industri,
untuk menindaklanjuti.
Padahal, Djatnika menambahkan, berbagai keuntungan dapat diraih dalam
penggunaan bahan bakar nabati, mulai dari menyerap tenaga kerja hingga
mengurangi impor bahan bakar minyak.
(Kompas-13)
Iran Siap Bantu Bangun
PLTN
Negara Iran akan siap membatu pengambangan pembangkit listrik tenaga nuklir
(PLTN) di Indoensia dalam skala kecil dan menengah, yang direncanakan akan
dikembangkan di beberapa daerah wilayah Indonesia.
Menurut Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini, Iran berkomitmen memberi
bantuan kapan saja jika Indonesia ingin mendirikan pembangkit listrik tenaga
nuklir. Kebetulan pemerintah akan membangun PLNT di beberapa saerah, seperti
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Belitung.
Rencana bantuan yang akan dilakukan oleh Iran tersebut terungkap dalam
pembicaraan Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini dengan Presiden Iran Mahmoud
Ahmadinejad dalam penutupan Konferensi Tingkat Tinggi Pertama Forum Dialog
Kerja Sama Asia (Asia Cooperation Dialogue/ACD) di Istana Al Bayan Kuwait. (KT-B5)
PLN Bangun Pembangkit Surya 5
MW di Flores
Rencananya perusahaan BUMN sektor kelistrikan, PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero) akan membangun pembangkit listrik solar power atau solar thermal
berkapasitas 5 megawatt (MW) di Flores.
Menurut Direktur Konstruksi PLN, Nasri Sebayang, perseroan akan terus
meningkatkan kapasitas berbahan energi terbarukan yang menggunakan energi
matahari.
“Saat ini, kami sedang melakukan kajian untuk pembangunan pembangkit solar
di Flores,” tuturnya. (BI-7)