TAMBANG
Wamen ESDM Bantah Ada Suap
Ekspor Mineral di Kementerian ESDM
Sebelumnya ada kabar bahwa untuk memuluskan ekspor bijih mineral, pengusaha
harus mengeluarkan dana sekitar US$ 500 ribu hingga US$ 1,5 juta untuk membayar
jasa pelayanan di kantor kementerian ESDM.
Menurut Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini, pihaknya membatah tudingan
yang menyebutkan adanya suap di lembaganya untuk memuluskan ekspor bijih
mineral.
“Itu tidak ada. Kalau ada penyuapan, segera laporkan ke Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Kalau tidak ada laporan, berarti itu adalah
fitnah,” tuturnya. (KT-Bisnis)
Freeport Tolak Bangun Smelter
Karena Biaya Mahal
Hingga saat ini renegosiasi kontrak karya (KK) yang sedang dilakukan
pemerintah terhadap PT Freeport Indonesia belum mencapai kesepakatan. Salah
satu alasannya yaitu pembangunan smelter, menurut Freeport biaya untuk
membangun pabrik smelter cukup besar.
Menurut Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik Boediono Soetjipto,
pihaknya dalam dekat ini belum memiliki rencana untuk membangun pabrik smelter
hingga akhir 2014.
“Kami memang ada niatan untuk bangun smelter, tapi enggak mungkin dibangun
sebelum 2014 ini,” ujarnya.
Rozik mengungkapkan, pembangunan smelter memerlukan investasi yang besar, yakni
mencapai US$ 1 miliar hingga US$ 1,5 miliar, dengan kapasitas terpasang sebesar
300.000 ton per tahun. (Kontan-14)
Pemerintah: Kebijakan Bea
Keluar untuk Menekan Ekspor
Pemerintah telah menerapkan kebijakan tentang bea keluar 20 persen terhadap
ekspor bahan mentah, kebijakan tersebut tidak dimaksudkan untuk menambah
keuangan negara. Langkah pemerintah mengeluarkan kebijakan itu semata-mata
untuk memberi disinsentif agar diketahui bahwa ada kecenderungan kebijakan
Pemerintah Indonesia utnuk menutup ekspor bahan mentah.
Menurut Menteri Perindustrian Mohammad S. Hidayat, pihaknya akan memberikan
insentif untuk perusahaan tambang yang membangun smelter di indonesia.
“Sebaliknya, kami memberi insentif terhadap proses pengolahan atau smelter
yang dilakukan di Indonesia. Dan kalau mereka juga membangun pembangkit
listriknya, saya mengusulkan kepada Menteri Keuangan agar mereka diberik
insentif pajak,” tuturnya. (Kompas-19)
PTBA Incar Satu Tambang Batu
Bara Berkalori Tinggi
Direncanakan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan menambah kepemilikan tambang
batubara, saat ini perseroan sedang mengkaji akuisisi satu tambang batu bara
berkalori tinggi.
Menurut Sektetaris Perusahaan PTBA, Joko Pramono, pihaknya masih
merahasiakan target akuisisinya tersebut.
“Jika diungkap, bisa mempengaruhi proses negosiasi,” ujarnya. (Kontan-5)
MIGAS
November, Pemerintah Tender
Blok Shale Gas
Rencananya pada bulan November yang akan datang, Pemerintah akan melakukan
tender terhadap sejumalh blok shale gas. Saat
ini telah ada 60 perusahaan yang menyatakan minatnya menangkap peluang
investasi shale gas itu.
Menurut Dirjen Migas Kementerian ESDM, Evita H Legowo, pemerintah sedang
memproses perangkat pendukung bagi tender shale
gas itu.
“Kami ingin secepatnya melakukan lelang shale
gas itu,” katanya. (BI-5)
DPR Desak Pemerintah Tuntaskan
Saham Blok Kangean
Komisi VII DPR RI mendesak pemerintah melalui Kementerian ESDM dan BP Migas
untuk segera menjelaskan berlarut-larutnya pembelian saham participating interest (PI) di sejumlah daerah, seperti saham Blok
Kangean dan Blok West madura Offshore (WMO).
Menurut Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PDIP, Dewi Aryani, pembelian
saham PI belum terealisasi sampai sekarang.
“Itu pelanggaran komitmen, Harus diinvestigasi apa alasan ESDM dan BP Migas
tidak segera mendistribusikan hal itu,” ujarnya.
Dewi Aryani menegaskan, Kementerian ESDM harus bisa menjelaskan kenapa
proses distribusi saham jatah pemerintah daerah itu belum terlaksana. (ID-9)
Pemerintah Uji Coba Distribusi
Tertutup Elpiji 3 Kg
Untuk saat ini pemerintah sedang menguji coba sistem distribusi tertutup
untuk elpiji 3 kilogram agar subsidi lebih tepat sasaran.
Menurut Vice President Elpiji PT Pertamina (Persero), Gigih Wahyu Hari
Irianto, uji coba sedang dijalankan di beberapa daerah, salah satunya di
Malang. Pemerintah menunjuk sejumlah mitra sebagai pelaksana, sementara
perseroan hanya membantu dalam implementasi uji coba tersebut.
Nantinya dalam sistem distribusi tertutup ini, masyarakat yang berhak
mendapat elpiji subsidi akan diberi kartu untuk menandakan berapa banyak jatah
elpijinya. Sistem ini sangat bergantung pada pendataan berbasis teknologi,
jelas Gigih. (ID-9)
Kajian Pengembangan Blok East
Natuna Tunggu Respons dari Kemenkeu
Kementerian ESDM saat ini sedang menunggu respons dari Kementerian keuangan
atas hasil kajian proposal pengembangan Blok East Natuna yang telah diajukan PT
Pertamina (Persero).
Menurut Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini, Kemenetrian Keuangan lah yang
meminta adanya kajian proposal pengembangan East natuna oleh konsultan
independen. Kajian tersebut sudah rampung pada bulan lalu dan telah diserahkan
ke Kementerian Keuangan.
“Posisisnya sekarang, kami masih menunggu respons dari Kementerian
Keuangan. Sampai saat ini sih belum ada rencana rapat atau pembahasan kajian
ini. Mungkin sedang dipelajari oleh Kemenkeu semua aspeknya,” ujarnya.
Rudi menjelaskan, didalam proposal tersebut berisi tentang hitungan
keekonomian proyek East Natuna dan permintaan kekhususan kontrak. Selain itu,
Pertamina juga mengajukan insentif fiskal dan keringan pajak. Usulan tersebut
untuk menjaga pengembalian investasi yang sehat bagi perseroan. (ID-9)
Tokoh Masyarakat Dukung
Pertamina Kelola Blok Mahakam
Sejumlah tokoh masyarakat mendukung PT Pertamina (Persero) untuk mengelola
Blok Mahakam di Kalimantan Timur. Dukungan tersebut mereka sampaikan melalui
petisi “Blok Mahakam untuk Rakyat” yang diteken sejumlah tokoh di Jakarta, Rabu
(10/10).
Acara petisi ini didukung oleh beberapa tokoh diantaranya yaitu Peneliti dari
LIPI Mochtar Pabottingi, Guru Besar
Universitas Hasanudin Makassar Muhammad Asdar, Pengamat Ekonomi dari INDEF
Fadil Hasan, Direktur Econit Hendri Saparini, Pengamat Migas Kurtubi, Pengamat
Kebijakan Publik Agus Pambagyo, dan Presiden Serikat Pekerja Migas Faisal
Yusra.
Selain itu, petisi juga didukung oleh aktivis Mahasiswa Universitas
Padjajaran dan Institut Teknologi Bandung. Penggagas dari petisi ini adalah
Indonesian Resources Studies (IRESS).
Menurut Direktur IRESS, Marwan Batubara, kami akan menggalang dukungan
melalui internet.
Petisi Blok Mahakam ini digalang karena peluang blok tersebut untuk
Pertamina makin kecil, setelah masa kontrak Total E&P Indonesie (Prancis)
dan Inoex Corporation (Jepang) berakhir pada 2017 mendatang, ungkapnya. (Kontan-14)
Konsorsium Blok Semenggaris
Siap Alirkan Gas ke PLTG
Guna memenuhi kebutuhan gas untuk pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di
Kalimantan Timur, Konsorsium kontraktor Blok PSC (Production Sharing Contract)
Semenggaris sudah siap mengalirkan gasnya untuk PLTG tersebut selama 11 tahun
ke dapan.
Menurut Head of Corporate Secretary Medco Energi, Imron Gazali, kepastian
pasokan gas untuk PLTG tersebut setelah ditandatanganinua perjanjian jual beli
gas (PJBG) dari Blok PSC Semenggaris, Kalimantan Timur antara kontraktor dengan
Perusahaan daerah NSP.
“Gas yang dipasok ke Perusda NSP mencapai 5 mmscfd dan pasokan gasnya
hingga tahun 2024,’ ujarnya.
Seperti diketahui, Blok Semenggaris saat ini dikelola oleh konsorsium PT
Medco E&P Simenggaris, PT Pertamina Hulu Energi Simenggaris dan Salamander
Energy Simenggaris Limited. Cadangan gas di blok seluas 1.351 km2 ini
diperkirakan mencapai 10.353 million
barrels oil equivalent (mboe).
(Kontan-14)
Benakat Petroleum Tunda
Akuisisi Astrindo
PT Benakat Petroleum Energy Tbk kembali menunda realisasi akuisisi PT
Astrindo Mahakarya Indonesia senilai US$ 600 juta hingga akhir tahun akibat
proses uji tuntas yang belum selesai.
Menurut Sekretaris Perusahaan Benakat, Dina Andini Rohali, emiten migas
terintegrasi itu masih memeriksa kesiapan pihaknya dan perusahaan infrastruktur
batu bara yang menjadi target tersebut.
"Kami harap Desember sudah siap, sekarang masih finalisasi due
dilligence," katanya.
Dina mengungkapkan, proses uji tuntas memerlukan waktu cukup lama karena
harus memeriksa kesiapan antara pengakuisisi dan target yang diakuisisi. Selain
itu, akuisisi ini merupakan transaksi material dan memerlukan keterbukaan
kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). (BI-Market)
Pertagas Raih Proyek
Infrastruktur Jaringan Pipa Gas Senilai US$ 400 Juta
Akhirnya PT Pertamina Gas (Pertagas) mendapatkan proyek infrastuktur
jaringan pipa gas Semarang-Cirebon sepanjang 682 kilometer sebagai bagian
megaproyek trans-jawa dengan nilai investasi US$ 400 juta.
Menurut Presiden Direktur Pertagas, Gunung Sardjono, pihaknya telah
mendapatkan tugas dari pemerintah untuk menggarap proyek jaringan pipa
trans-java yang meliputi Cilegon-Sunyaragi, Cirebon-Semarang (Rekayasa
Industri), Semarang-Gresik (Pertagas).
“Kami telah diminta pemerintah untuk menggarap proyek itu, termasuk milik
Rekind [Rekayasa Industri]. Kami take
over proyek itu. Nantinya, Rekind yang menggarap proyek itu. Nilai
investasinya US$ 400 juta,” tuturnya.
(BI-4)
ENERGI
PLN: Biaya Produksi PLTG Borang
Naik 57,89%
Pada tahun depan, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memperkirakan
biaya produksi di Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Borang, Sumatera Selatan
akan mengalami kenaikan hingga maksimal 57,89%.
Menurut Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak dan Gas PLN, Suryadi Mardjoeki,
pihaknya mengakui bahwa hal itu terjadi dikarenakan Medco Energi selaku
kontraktor pemasok juga akan menaikkan harga jual gasnya.
“Hal ini tak bisa dihindari, dan prinsipnya semua kontraktor akan menaikkan
harga gas,” ujarnya.
Suryadi mengungkapkan, kenaikan rata-rata harga gas pada 2013 mencapai
60,13 persen. Tahun ini, PLN menerima pasokan gas dari kontraktor dengan harga
US$ 6,12 per MMBTU. Sedangkan pada 2013, harga tersebut naik hingga US$ 9,8 per
MMBTU. (KT-B4)
PLN akan Kembangkan PLTMH
Saat ini PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sudah menerima proposal
rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) di Indonesia
bagian Barat dengan total kapasitas hingga 300 MW.
Menurut Direktur Operasi Indonesia Bagian Barat PLN, Harry Jaya Pahlawan,
pihaknya mulai mengajak investor untuk membangun PLTMH di daerah remote area, mengingat di daerah
Sumatera khususnya bagian selatan banyak potensi air yang sudah digunakan.
“Di remote area, kami mulai ajak
investor bangun PLTMH. Kalau yang kapasitasnya besar harus pakai tegangan yang
tinggi, yang kapasitas kecil pakai tegangan menengah saja,” ujarnya. (BI-5)
Investasi Tenaga Listrik
Geothermal Masih Tersendat
Investasi di bidang ketenagalistrikan panas bumi atau geothermal diharapkan
tidak lagi tersendat-sendat, setelah ada feed
in tariff baru berupa Permen ESDM No.22/2012 yang telah ditandatangani
sejak 16 Agustus 2012 yang lalu.
Menurut Sekretaris Jenderal The Association of The Electricity Supply
Industri of East Asia and the Western Pacific (AESIEAP), Suyyud Wartadipradja,
pihaknya menyayangkan investasi di bidang geothermal masih saja tersendat.
“Investasi di bidang panas bumi masih tersendat-sendat,” katanya. (BI-5)
PLN Tambah 42 Unit PLTS di
Sulawesi
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berencana akan menambah 42 unit
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di wilayah Sulawesi Utara, Tengah, dan
Gorontalo (Suluttenggo).
Menurut General Manager PLN Suluttenggo, Janu Warsono, pembangunan PLTS
akan dilakukan di sejumlah pulau terpencil di Suluttenggo. Pembangunan
pembangkit listrik akan mulai awal tahun depan dan diperkirakan rampung tahun
2014.
“Pembangkit listrik itu berkapasitas total 11 Megawatt Peak (WMP),”
ujarnya.
Janu menjelaskan, untuk setiap 1 Kilowatt Peak (KWP) dibutuhkan investasi
sebesar US$ 2.000. itu artinya, untuk membangun PLTS berkapasitas 11 MWP, PLN
akan merogoh kocek sekitar US$ 22 juta atau sekitar Rp 200 miliar. (Kontan-13)
PLN akan Meluncurkan Enam
Produk Invoasi Terbaru
Tahun ini rencananya PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan
meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan listriknya dengan meluncurkan enam
produk inovasi baru. Diperkirakan PLN bisa menghemat sebesar Rp 100 miliar per
tahunnya.
Menurut Sekretaris Perusahaan PLN, Adi Supriyono, keenam produk inovasi
yang akan diluncurkan oleh PLN yaitu, Maltellindu, Smart UFR, Automatic Tape
Roller, PD Test, Cipanik, dan Klik Ok.
“Pelayanan kami akan lebih cepat dan biaya yang kami keluarkan pun lebih
murah setelah ada alat-alat tersebut,” katanya. (Kontan-13)
ABM Investama Garap Proyek
Listrik Minihidro
Akhirnya PT ABM Investama Tbk (ABMM) melalui anak usahanya yaitu PT
Sumberdaya Sewatama akan segera merealisasikan proyek pembangkit listrik
minihidro. Proyek pertama bakal digarap awal tahun depan.
Menurut Presiden Direktur Sumberdaya Sewatama, Hasto Kristiyono, tahun
depan ada dua proyek minihidro yang mulai konstruksi. Kapasitasnya
masing-masing minihidro tak lebih dari 10 Megawatt (MW).
“Nilai investasinya sekitar US$ 2 juta per MW,” tuturnya.
Hasto mengungkapkan, pihaknya akan menggandeng mitra kerja dalam pengerjaan
proyek proyek-proyek minihidro. Untuk pendanaan, perseroan akan menjajaki dua
opsi yaitu penerbitan obligasi dan pinjaman lembaga keuangan. (Kontan-4)