Saturday, February 18, 2012

Info Kilas ESDM, 17 Februari 2012

TAMBANG


* Freeport Siap Renegosiasi Kontrak yang akan direnegosiasi dari mulai
Royalti, Jangka Waktu Kontrak dan Pengolahan Hasil Tambang


Kementerian ESDM dan manajemen PT Freeport Indonesia mencapai
kesepakatan melakukan kontrak karya pertambangan. Renegosiasi itu
perlu dilakukan agar lebih memenuhi keadilan dan kepentingan nasional.


Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Menteri ESDM Jero Wacik dan
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto.


Pertemuan itu untuk mendapat kesediaan melakukan renegosiasi.
“Renegosiasi dilakukan untuk menyesuaikan isi kontrak dan perjanjian
agar memenuhi keadilan dan kepentingan nasional,” kata Jero Wacik.
(Kompas-19/Kontan-20/ID-9/BI-9)


* Sektor Tambang Mulai Ditertibkan dengan Inpres No 1/2012


Ditengah-tengah tren naiknya konflik horizontal antara pelaku usaha
dan masyarakat akhir-akhir ini, pemerintah terlihat mulai serius
membenahi sektor pertambangan.


Mereka diminta melakukan peningkatan efektivitas pembinaan dan
pengawasan pelaksanaan kegiatan pertambangan batu bara berdasarkan IUP
(izin usaha pertambangan) batu bara dan PKP2B (perjanjian karya
pengusahaan pertambangan batu bara).


Selain itu, inpres itu juga menginstruksikan bawahannya Diminta untuk
melaksanakan
kaidah pertambangan yang baik (good mining practice) yang berwawasan
lingkungan serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar
wilayah usaha pertambangan. (BI-9)


* Laba Inco di 2011 Turun 24%


PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan pendapatan US$ 237 juta
selama kuartal IV 2011. Angka tersebut turun 18,27% daripada hasil di
periode yang sama tahun lalu, yang senilai US$ 290 juta.


Mengutip keterbukaan INCO, penyebab pendapatan merosot adalah
penurunan harga jual rata-rata nikel. Di kuartal IV-2011, harga jual
rata-rata US$ 14.928 per ton, lebih rendah daripada periode yang sama
tahun 2010, yaitu US4 17.735 per ton.


Laba bersih INCO di kuartal IV 2011 merosot menjadi US$ 13,2 juta dari
periode yang sama di 2010, yaitu US$ 108,87 juta. sepanjang 2011, INCO
membukukan laba bersih US$ 333 juta, turun 24% dari laba bersih 2010,
yaitu US$ 437,36 juta. (Kontan-4/ID-14)


* PTBA Targetkan Raih Kontrak Penjualan Batubara 12,2 Juta Ton


PT Bukit Asam Tbk tahun ini menargetkan kontrak penjualan ke sejumlah
rekanan pembangkit listrik dapat mencapai 12,2 juta ton, naik 40,2%
ketimbang tahun lalu.


Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Hananto Budi Laksono mengungkapkan
perusahaan menargetkan total penjualan Bukit Asam tahun ini sebesar
18,7 juta ton di mana 65% akan dialokasikan untuk kebutuhan domestik
terutama ke tiga PLTU yakni Suralaya, Bukit Asam dan Tarahan. (BI-9)


* Golden Mines Kucurkan Rp 100 M ke Tanjung Belit Bara Utama


Emiten tambang Grup Sinarmas, PT Golden Energy Mines Tbk, memberikan
pinjaman senilai Rp 100 miliar kepada anak usahanya yang bernama PT
Tanjung Belit Bara Utama.


Sudin SH, Sekretaris Perusahaan Golden Energy Mines, mengatakan
pinjaman itu dibebani bunga sebesar 12% per tahun dan akan berakhir
pada 12 Februari 2013.


“Pinjaman itu untuk pengeluaran modal dan biaya pengembangan sarana
dan prasarana pertambangan batu bara,” ujarnya. (BI-m3)


MIGAS


* Dampak Inflasi Kenaikan Harga BBM Subsidi Lebih Kecil Daripada
Pembatasan dengan Memaksa Masyarakat Beralih ke Pertamax


Menaikkan harga bahan bakar minyak menjadi solusi terbaik untuk
menekan beban subsidi. Dampak inflasi kenaikan harga BBM lebih ekcil
ketimbang pembatasan dengan memaksa masyarakat beralih ke pertamax.
Batas kenaikan maksimal yang diusulkan adalah Rp 1.000 per liter.


Menurut Ekonom Universitas Gadjah Mada, Anggito Abimanyu, dengan
menaikkan harga Rp 1.000 per liter, dampak inflasi tahunan hanya
berkisar 0,4-0,6 persen. Angka itu lebih kecil dibandingkan inflasi
dengan melakukan pembatasan premium yang berkisar 2-5 persen. “Jika
harganya naik Rp 1.000 per liter, pemerintah bisa menghemat anggaran
Rp 8-10 triliun,” katanya. (Kompas-19)




* Pemerintah Wajibkan Badan Usaha Niaga BBM Gunakan Campuran Bahan
Bakar Nabati 2% Mulai 1 Mei


Kementerian ESDM mewajibkan setiap badan usaha niaga bahan bakar
minyak menggunakan campuran bahan bakar nabati 2 persen dalam bahan
bakar nabati nonsubsidi mulai 1 Mei 2012. hal itu untuk meningkatkan
pemanfaatan bahan bakar alternatif dalam mewujudkan ketahanan energi.


Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi ESDM Kardaya
Warnika mengatakan, sesuai hasil kesepakatan dalam rapat dengan Badan
Usaha Niaga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 15 Februari ditetapkan,
implementasi mandatori bahan bakar nabati (BBN) untuk BBM nonsubsidi
wajib dijalankan dengan persentase 2 persen.  (Kompas-20/ID-9)


* Pemerintah Minta Pertamina Fokus ke Hulu Migas


Kementerian ESDM lebih mendukung swasta ketimbang PT Pertamina
(Persero) untuk membangun kilang bahan bakar minyak (BBM). Itulah
sebabnya, Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo meminta kepada
Pertamina untuk menghitung keekonomian membangun kilang.


Widjajono menyarankan kepada Pertamina lebih baik fokus di sektor hulu
seperti akuisisi dan merger. “Kalo pertamina susah swasta bisa kenapa
gak swasta. Pertamina ngurusin yang Natuna atau apalah gitu. Hilirnya
jangan terlalu banyak diurusin Pertamina, diserahkan ke swasta saja,”
ujar Widjajono. (Kontan-14)


* Laba Sektor Hulu Pertamina Rp 41 T


PT Pertamina (Persero) menargetkan laba usaha dari sektor hulu pada
tahun ini naik sebesar Rp 8,63 triliun atau 25,67% dibandingkan dengan
target tahun lalu. Tahun lalu, Pertamina menargetkan laba usaha dari
sektor hulu sebesar Rp 33,63.


Namun, karena kenaikkan harga minyak, realisasinya laba usaha sektor
hulu pada 2011 bisa mencapai Rp 41 triliun atau 21,9% lebih tinggi
dari target.  “Tahun ini, kita targetkan kenaikan laba usaha hulu
menjadi Rp 42 triliun,” ujar Direktur Utama Pertamina, Karen
Agustiawan. (Kontan-4)


* Pengusaha Tabung Gas Elpiji Tunggu Order


Produsen tabung gas elpiji 3 kilogram bertahap PT Pertamina kembali
meneken kontrak pembelian tabung tahun ini. Puluhan produsen tabung
itu perlu menyelamatkan usahanya. Kalau tidak ada order, mereka pun
harus mengalihkan bisnisnya atau gulung tikar.


Ketua Asosiasi Produsen Tabung Elpiji, Tjiptadi, mengungkapkan, ketika
kontrak pembelian dari 2006 sampai Oktober 2010 habis, praktis
produsen tabung gas tidak lagi mendapatkan kepastian pembeli kembali.
Padahal, saat kontrak tersebut habis, Pertamina pernah berjanji akan
membeli lagi tabung sebanyak 5,4 juta tabung. (Kontan-14)


* Produksi Blok West Madura Offshore Mulai Naik


Sebanyak dua sumur baru yang dibor Pertamina Hulu Energi (PHE) West
Madura Offshore (WMO) sukses memproduksi minyak 4.900 barel per hari
(bph) dan gas 5,6 juta kubik per hari (mmscfd)


Gde Pradnyana, kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas,
mengatakan, pencapaian itu meningkatkan produksi PHE WMO yang pada
akhir Januari 2012 sempat merosot di bawah 11 ribu bph menjadi minyak
15.500 bph dan gas 149 mmscfd per 16 Februari.


“Akhir Februari nanti produksi PHE WMO diperkirakan meningkat lagi,
karena masih ada satu sumur baru yang mulai berproduksi. Selain itu,
ada sumur yang akan distimulasi,” (ID-9)


* Proyek Gas Buang Pertamina Balongan Molor, BPK Estimasi Potensi
Kehilangan Pendapatan Pertamina US$ 43,58 Juta Pertamina Siap Kenakan
Denda ke Rekind


Proyek pemanfaatkan gas buang alias Residue Catalytic Cracking Off Gas
to Propylene Project (ROPP) di Kilang Balongan milik PT Prtamina belum
juga tuntas. Padahal proyek senilai US$ 238 juta itu, targetnya sudah
kelar dan beroperasi sejak Oktober 2010 lalu.


Nyatanya, penyelesain proyek itu molor. Akibatnya, Petamina pun
kehilangan potensi pendapatan yang cukup besar gara-gara keterlambatan
proyek tersebut. Berapa potensi kehilangan penerimaan Pertamina? Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah melakukan audit terhadap proyek yang
dikerjakan PT Rekayasa Industri yang berkongsi dengan perusahaan
Jepang. Tokyo Engineering Corporation ini. (Kontan-20/ID-9)




* Sugih Energy Raup Rp 2,4 T dari Right Issue. Sebagian dananya untuk
Biaya Akuisisi Blok Migas di Lemang Jambi


PT Sugih Energy Tbk (SUGI) akan melaksanakan penawaran umum terbatas
(rights issue) dengan melepas 24,27 miliar saham baru pada harga Rp
100 per saham. Perseroan bakal meraup dana sebesar Rp 2,42 triliun.


Berdasarkan pengumuman resmi perseroan, disebutkan, setiap tiga
pemegang saham yang namanya tercacat pada 30 Maret 2012 berhak atas
180 HMETD.


Pada setiap 180 saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD)
itu melekat satu waran seri II sebagai insentif bagi pemegang HMETD
yang melaksanakan haknya. Dengan demikian, penerbitan waran seri II
yang menyertai saham biasa atas nama hasil pelaksanaan HMETD sebanyak
134,84 juta unit. (ID-15)






ENERGI


* PLN Masih Kesulitan Dapatkan Gas


Manajemen PT PLN (Persero) mengaku masih kesulitan mendapatkan pasokan
gas untuk memenuhi kebutuhan pembangkit. Penggunaan batu bara terus
digenjot hingga 44 persen dari total kebutuhan energi.


Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan beberapa pembangkit PLN
sampai kini belum mendapatkan pasokan gas. Misalnya, Pembangkit
Belawan Medan membutuhkan pasokan 100 juta kaki kubik per hari, Muara
Karang dan Priok 200 juta kaki kubik per hari, Muara Tawar 40 juta
kaki kubik per hari, serta Gresik 100 juta kaki kubik per hari.
(KT-B4)


* PLN Segera Lelang Proyek Jaringan Kabel Transmisi Bawah Laut
Jawa-Sumatera  senilai US$ 2 M


PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan mulai melelang proyek
kabel transmisi bawah laut ruas Sumatera-Jawa berkapasitas tegangan
500 kV senilai US$ 2 miliar pada triwulan ketiga 2012.


Dirut PLN Nur Pamudji mengemukakan perseroan tengah menyiapkan
perseroan tengah menyiapkan dokumen tender proyek kabel listrik yang
akan menghubungkan Bangko Tengah, Sumatera Selatan ke Bogor, Jawa
Barat, sepanjang 700 km tersebut. (BI-9/Kontan-14/ID-9)




* Sistem Feed in Tarif Ketenagalistrikan Masih Banyak Kendala


Sistem feed in tariff  (FIT) ketenagalistrikan yang coba diterapkan
pemerintah dinilai masih menghadapi banyak kendala, di antaranya
kemampuan investor domestik masih belum begitu kuat untuk mendukung
pendanaannya.


Pengamat energi dan kelistrikan Fabby Tumiwa mengatakan, untuk bisa
menerapkan system FIT, perlu banyak dukungan dari berbagai pihak.
“Meskipun pemerintah terus mendorong pengembangan system FIT,
penerapannya tidak akan efektif bila tidak didukung para investor
domestik,” kata dia. (ID-9)


HUTAN & LINGK


* IUP Dikeluarkan Pemkab Tanpa Sepengetahuan warga, Taman Nasional 17
Pulau di NTT Terancam Eksploitasi Bijih Besi


Taman Nasional 17 Pulau di Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Nusa
Tenggara Timur, terancam pertambangan bijih besi di wilayah itu. Izin
usaha pertambangan yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Ngada kepada
PT Laki Tangguh seluas 29.921 hektar tidak sepengetahuan warga, juga
mengancam seluruh daya dukung lingkungan setempat.


PT Laki Tangguh telah mengajukan proposal analisis mengenai dampak
lingkungan (amdal) kepada pemerintah. Amdal itu juga disosialisasikan
kepada masyarakat sejak 16 januari-16 Februari 2012, tetapi ditolak
warga. Warga menilai, pertambangan bijih besi tidak berdampak positif
bagi masyarakat sekitar, tetapi justru semakin menyengsarakan. Akan
tetapi, pihak pemda dan PT Laki Tangguh meneruskan aktivitas
pertambangan di wilayah Mbopok, Kecamatan Riung, sleuas 28.921 hektar
(ha) itu. (Kompas-22)

Wednesday, February 8, 2012

Info Kilas ESDM, 8 Februari 2012




Punya Rencana Bangun Rel KA Sendiri Pemprov Kalteng Tolak Rencana Pembangunan Rel KA Batubara Trans Kalimantan

Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang kembali menegaskan penolakannya atas rencana pemerintah pusat membangun jalur rel kereta api trans-Kalimantan sepanjang 185 km yang rencananya dibangun investor Rusia.

Teras menegaskan pihaknya tidak ikut dalam proyek rel kereta api (KA) trans-Kalimantan yang menghubungkan Kalteng-Kaltim karena daerahnya sudah melakukan proses tersendiri untuk membangun jalur KA. (BI-8)


Warga Morowali Usir Inco Karena Dianggap Telantarkan Lahan

Situasi di Bahodopo, Kecamatan Bungku Tengah, Sulawesi Tengah, Senin (6/2), berangsur kondusif pascaksi unjuk rasa ratusan warga dari beberapa desa di area konsesi tambang nikel PT Inco. Mereka meminta PT Inco keluar dari daerah Morowali karena selama mengantongi izin, perusahaan ini hanya menelantarkan lahan.

Kepala Polres Morowali Ajun Komisaris Besar Sukirman mengatakan, meski situasi mulai kondusif, sejumlah aparat disiagakan di Bahodopi. Polisi akan melakukan olah tempat kejadian perkara terkait unjuk rasa ini. (Kompas-22)


United Tractors Genjot Penjualan Batubara 56%

PT United Tractors Tbk menargetkan penjualan batubara 6 juta ton hingga 7 juta ton sepanjang tahun ini, naik 34%-56,25% dari realisasi tahun lalu sebanyak 4,48 juta ton.

Adapun penjualan batubara tahun lalu, menurut Investor Relation United Tractors, Ari Setiawan, tumbuh 46,8% dari 2010 sebanyak 3,05 juta ton, yang berasal dari tambang PT Prima Multi Mineral (PMM) dan PT Tuah Turangga Agung (TTA). (BI-Market)


Pemegang Saham PT Ridlatama Tambang Mineral Siapkan Proposal Damai

Dua pemegang saham PT Ridlamatam Tambang Mineral, Ani Setiawan, dan Florita serta PT Techno Coal Utama Prima masing-masing menyiapkan proposal perdamaian untuk mengakhiri sengketa di antara mereka.

Proposal dama itu akan diserahkan kepada hakim mediator di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pekan depan.

Para pihak yang berperkara itu hingga kini belum bersedia mengungkapkan isi proposal perdamaian. Mereka baru bersepakat akan menyerahkan masing-maisng proposal itu dalam sidang nanti. (BI-11)



MIGAS

Draft Masih Berubah, Presiden Belum Teken Keppres Pembatasan BBM Bersubsidi

Naskah atau draf keputusan presiden (keppres) tentang pembatasan volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih mengalami perubahan, sehingga belum ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Hal itu dikatakan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Menurut Dipo, Presiden meminta jajaran menteri terkait secepatnya menyelesaikan perubahan atas draf keppres tersebut sebelum ditandatangani.

“Draf sudah ada di meja Bapak Presiden. Tetapi, sekarang diubah lagi, karena ada dinamika-dinamikanya,” kata Dipo. (ID-9)


Hasil Kajian Opsi Pengaturan BBM Bersubsidi Rampung dalam 2 Minggu

Pemerintah terus mengkaji beberapa opsi pengaturan bahan bakar minyak bersubsidi dalam sepekan terakhir ini. Targetnya, hasil kajian itu selesai dalam dua minggu, yakni pertengahan bulan Februari ini. Pemerintah optimistis hasil kajian itu bisa selesai tepat waktu.

“Kajian itu dilaksanakan konsorsium Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, dan Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas). Kami akan merampungkan laporan hasil kajian itu, lalu akan dilaporkan kepada Menteri ESDM Jero Wacik,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita H Legowo. (Kompas-17/BI-9)


AS Tertarik Kembangkan Shale Gas di Indonesia

Pemerintah Amerka Serikat berniat menjalin kerja sama dengan pemeirntah Indonesia untuk mengembangkan slahsatu energi baru, yaitu shale gas atau gas alam, yang ada di batuan dangkal. Wakil Menteri Energi Amerika David Sandalow menyatakan pengembangan shale gas memerlukan waktu dan proses yang tidak singkat serta teknologi tinggi.

Belajar dari pengalaman negara-negara sekitar 5-6 tahun llau, belum banyak yang mengetahui dan memanfaatkan potensi gas tersebut. Tapi, saat ini shale gas sudah menyumbangkan 30 persen produksi gas Amerika. “Diproyeksikan akan berkembang menjadi 49 persen pada 2035,” ujarnya. (KT-B4)


Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Eksploitasi Shale Gas

Pemerintah tengah menyiapkan regulasi khusus terkait dengan shale gas, salah satu sumber gas nonkonvensional, yang pengembangannya akan mengikuti pola seperti komoditas gas metana batu bara.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo mengatakan pemerintah kini telah menyiapkan draf pengembangan shale gas dan diharapkan regulasi khusus itu akan diterbitkan pada tahun ini. (BI-9/Kompas-9/Kontan-14/ID-9)


2012 Ada Tambahan Pasokan Gas dari 15 Lapangan

Pasokan gas bakal bertambah tahun ini. Data Badan Kegiatan Usaha Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyebutkan, ada 15 lapangan gas milik 11 kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) yang akan mengalirkan gas di tahun ini.

Di kuartal I tahun ini, tiga KKKS sudah memastikan menghasilkan gas sebesar 140 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Sedangkan delapan KKKS lainnya menjanjikan akan mengalirkan gas pada tiga kuartal berikutnya. “Tahun ini kebanyakan yang akan onstream proyek gas. Minyak ada tapi tidak besar,” ujar Deputi Penegndali Operasi BP Migas, Rudi Rubiandini.(Kontan-14)


BP Migas Setujui WP&B NuEnergy untuk 2 Blok CBM

Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) telah menyetujui program kerja dan anggaran (work program and budget/WP&B) 2012 untuk dua blok gas metana batubara (coalbed methane/CBM) milik perusahaan energi yang tercatat di Bursa Australia, NuEnergy Capital Limited.

Adapun dua blok CBM milik NuEnergy yang WP&B –nya tahun ini telah disetujui adalah, South Sumatra CBM PSC dan Rengat Existing CBM PSC. “WP&B kedua blok itu telah disetujui BP Migas pada Desember 2011,” kata Gde Pradnyana, Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas BP Migas. (ID-9)


Medco E&P Gandeng CNPC Garap Lapangan Iliran di Blok South and Central Sumatera Sumsel

PT Medco E&P Indonesia menggandeng perusahaan migas asal Tiongkok, China National Petroleum Corporations (CNPC), untuk memonetisasi minyak kental dari cadangan kontinjen menjadi cadangan terbukti di Lapangan Iliran High di Blok South and Central Sumatra, Sumatera Selatan.

Direktur Utama Medco E&P Indonesia Frila Berlini Yaman mengatakan, pihaknya menggandeng CNPC karena perusahaan itu sangat berpengalaman dalam memproduksi minyak kental sejak beberapa tahun lalu. “Di lapangan Iliran High kami akan memproduksi minyak kental dari area yang snagat luas dan dangkal,” kata dia. (ID-9)


AKR akan Bangun Terminal BBM US$ 100 Juta di Sulawesi dan Kalimantan

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan menginvestasikan dana sebesar US$ 100 juta pada 2012 untuk membangun 4-5 terminal bahan bakar minyak (BBM) di Sulawesi dan Kalimantan. Langkah itu dilakukan untuk memperkuat bisnis distribusi BBM.

“Dana pembangunan terminal diambil dari belanja modal (capital exependiture/capex) tahun ini sebesar Rp 1,3 triliun. Capex dibiayai dari kas internal,” ujar Direktur Keuangan AKR Suresh Vembu. (ID-15)


Pertamina Targetkan Penjualan Pelumas Tembus 444 Ribu KL

PT Pertamina (Persero) menargetkan penjualan produk pelumasnya menembus 444.960 kiloliter (kl) hingga akhir tahun ini. Angka itu tumbuh 2-3% dari penjualan 2011 yang sekitar 430 ribu kl.

Menurut Vice President of Lubricant Pertamina Supriyanto DH, tahun lalu, konsumsi pelumas nasional sekitar 720 ribu kl. “Kami menguasai hingga 60% pasar. Tahun ini, pasar tumbuh sekitar 2-3%. Kami fokus mempertahankan pertumbuhan penjualan domestik seiring pasar,” kata dia. (ID-9)



ENERGI

PLN: 85% Rumah Dialiri Listrik pada 2014

PT PLN menargetkan jumlah rumah yang dialiri listrik mencapai 85 persen pada 2014. target itu diharapkan tercapai dengan membangun pembangkit baru di daerah terpencil. “Kesulitan kami yang paling besar adalah menyalurkan jaringan ke tempat-tempat yang jauh,” kata Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji. (KT-B4)


PLTU Tanjung Jati B Beroperasi Penuh, PLN Hemat Rp 8,6 Triliun

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bisa berhemat anggaran operasional sebanyak Rp 8,6 triliun dari beroperasinya PLTU Tanjung Jati B unit empat berkapasitas 660 MW di Jepara Jawa Tengah yang menggunakan bahan bakar batubara. Dengan konsumsi batubara sebesar 2 juta ton per tahun, PLN bisa mengurangi penggunaan 650.000 liter BBM per tahun.

Dengan beroperasinya unit empat ini, maka PLTU Tanjung Jati B saat ini memiliki empat unit dengan total kapasitas mencapai 2.640 MW. Unit satu dan dua sudah beroperasi secara komersil sejak tahun 2006, sedangkan unit tiga beroperasi pada akhir Desember 2011 lalu. (Kontan-14/Kompas-18/BI-9)


PLN Tolak Keinginan Singapura dalam Pertukaran Pasokan Gas dari Lapangan Gajah Baru di Blok West Natuna

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) belum menyepakati kontrak pertukaran pasokan gas dari Lapangan Gajah Baru di Blok West Natuna, Kepulauan Riau. Manajemen perseroan itu keberatan terhadap keinginan Singapura untuk memasukkan klausul tambahan dalam kontrak bahwa perusahaan negara itu harus menanggung kerugian jika terjadi gangguan pasokan gas kepada pihak Singapura.

Menurut Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak dan Gas PT PLN Suryadi Mardjoeki, pihaknya akan memutuskan soal kontrak pertukaran pasokan gas dari Lapangan Gajah Baru itu dengan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). (Kompas-19)

Tuesday, February 7, 2012

Info Kilas ESDM, 7 Februari 2012


TAMBANG

Punya Rencana Bangun Rel KA Sendiri Pemprov Kalteng Tolak Rencana Pembangunan Rel KA Batubara Trans Kalimantan

Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang kembali menegaskan penolakannya atas rencana pemerintah pusat membangun jalur rel kereta api trans-Kalimantan sepanjang 185 km yang rencananya dibangun investor Rusia.

Teras menegaskan pihaknya tidak ikut dalam proyek rel kereta api (KA) trans-Kalimantan yang menghubungkan Kalteng-Kaltim karena daerahnya sudah melakukan proses tersendiri untuk membangun jalur KA. (BI-8)


Warga Morowali Usir Inco Karena Dianggap Telantarkan Lahan

Situasi di Bahodopo, Kecamatan Bungku Tengah, Sulawesi Tengah, Senin (6/2), berangsur kondusif pascaksi unjuk rasa ratusan warga dari beberapa desa di area konsesi tambang nikel PT Inco. Mereka meminta PT Inco keluar dari daerah Morowali karena selama mengantongi izin, perusahaan ini hanya menelantarkan lahan.

Kepala Polres Morowali Ajun Komisaris Besar Sukirman mengatakan, meski situasi mulai kondusif, sejumlah aparat disiagakan di Bahodopi. Polisi akan melakukan olah tempat kejadian perkara terkait unjuk rasa ini. (Kompas-22)


United Tractors Genjot Penjualan Batubara 56%

PT United Tractors Tbk menargetkan penjualan batubara 6 juta ton hingga 7 juta ton sepanjang tahun ini, naik 34%-56,25% dari realisasi tahun lalu sebanyak 4,48 juta ton.

Adapun penjualan batubara tahun lalu, menurut Investor Relation United Tractors, Ari Setiawan, tumbuh 46,8% dari 2010 sebanyak 3,05 juta ton, yang berasal dari tambang PT Prima Multi Mineral (PMM) dan PT Tuah Turangga Agung (TTA). (BI-Market)


Pemegang Saham PT Ridlatama Tambang Mineral Siapkan Proposal Damai

Dua pemegang saham PT Ridlamatam Tambang Mineral, Ani Setiawan, dan Florita serta PT Techno Coal Utama Prima masing-masing menyiapkan proposal perdamaian untuk mengakhiri sengketa di antara mereka.

Proposal dama itu akan diserahkan kepada hakim mediator di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pekan depan.

Para pihak yang berperkara itu hingga kini belum bersedia mengungkapkan isi proposal perdamaian. Mereka baru bersepakat akan menyerahkan masing-maisng proposal itu dalam sidang nanti. (BI-11)



MIGAS

Draft Masih Berubah, Presiden Belum Teken Keppres Pembatasan BBM Bersubsidi

Naskah atau draf keputusan presiden (keppres) tentang pembatasan volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih mengalami perubahan, sehingga belum ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Hal itu dikatakan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Menurut Dipo, Presiden meminta jajaran menteri terkait secepatnya menyelesaikan perubahan atas draf keppres tersebut sebelum ditandatangani.

“Draf sudah ada di meja Bapak Presiden. Tetapi, sekarang diubah lagi, karena ada dinamika-dinamikanya,” kata Dipo. (ID-9)


Hasil Kajian Opsi Pengaturan BBM Bersubsidi Rampung dalam 2 Minggu

Pemerintah terus mengkaji beberapa opsi pengaturan bahan bakar minyak bersubsidi dalam sepekan terakhir ini. Targetnya, hasil kajian itu selesai dalam dua minggu, yakni pertengahan bulan Februari ini. Pemerintah optimistis hasil kajian itu bisa selesai tepat waktu.

“Kajian itu dilaksanakan konsorsium Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, dan Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas). Kami akan merampungkan laporan hasil kajian itu, lalu akan dilaporkan kepada Menteri ESDM Jero Wacik,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita H Legowo. (Kompas-17/BI-9)


AS Tertarik Kembangkan Shale Gas di Indonesia

Pemerintah Amerka Serikat berniat menjalin kerja sama dengan pemeirntah Indonesia untuk mengembangkan slahsatu energi baru, yaitu shale gas atau gas alam, yang ada di batuan dangkal. Wakil Menteri Energi Amerika David Sandalow menyatakan pengembangan shale gas memerlukan waktu dan proses yang tidak singkat serta teknologi tinggi.

Belajar dari pengalaman negara-negara sekitar 5-6 tahun llau, belum banyak yang mengetahui dan memanfaatkan potensi gas tersebut. Tapi, saat ini shale gas sudah menyumbangkan 30 persen produksi gas Amerika. “Diproyeksikan akan berkembang menjadi 49 persen pada 2035,” ujarnya. (KT-B4)


Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Eksploitasi Shale Gas

Pemerintah tengah menyiapkan regulasi khusus terkait dengan shale gas, salah satu sumber gas nonkonvensional, yang pengembangannya akan mengikuti pola seperti komoditas gas metana batu bara.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo mengatakan pemerintah kini telah menyiapkan draf pengembangan shale gas dan diharapkan regulasi khusus itu akan diterbitkan pada tahun ini. (BI-9/Kompas-9/Kontan-14/ID-9)


2012 Ada Tambahan Pasokan Gas dari 15 Lapangan

Pasokan gas bakal bertambah tahun ini. Data Badan Kegiatan Usaha Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyebutkan, ada 15 lapangan gas milik 11 kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) yang akan mengalirkan gas di tahun ini.

Di kuartal I tahun ini, tiga KKKS sudah memastikan menghasilkan gas sebesar 140 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Sedangkan delapan KKKS lainnya menjanjikan akan mengalirkan gas pada tiga kuartal berikutnya. “Tahun ini kebanyakan yang akan onstream proyek gas. Minyak ada tapi tidak besar,” ujar Deputi Penegndali Operasi BP Migas, Rudi Rubiandini.(Kontan-14)


BP Migas Setujui WP&B NuEnergy untuk 2 Blok CBM

Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) telah menyetujui program kerja dan anggaran (work program and budget/WP&B) 2012 untuk dua blok gas metana batubara (coalbed methane/CBM) milik perusahaan energi yang tercatat di Bursa Australia, NuEnergy Capital Limited.

Adapun dua blok CBM milik NuEnergy yang WP&B –nya tahun ini telah disetujui adalah, South Sumatra CBM PSC dan Rengat Existing CBM PSC. “WP&B kedua blok itu telah disetujui BP Migas pada Desember 2011,” kata Gde Pradnyana, Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas BP Migas. (ID-9)


Medco E&P Gandeng CNPC Garap Lapangan Iliran di Blok South and Central Sumatera Sumsel

PT Medco E&P Indonesia menggandeng perusahaan migas asal Tiongkok, China National Petroleum Corporations (CNPC), untuk memonetisasi minyak kental dari cadangan kontinjen menjadi cadangan terbukti di Lapangan Iliran High di Blok South and Central Sumatra, Sumatera Selatan.

Direktur Utama Medco E&P Indonesia Frila Berlini Yaman mengatakan, pihaknya menggandeng CNPC karena perusahaan itu sangat berpengalaman dalam memproduksi minyak kental sejak beberapa tahun lalu. “Di lapangan Iliran High kami akan memproduksi minyak kental dari area yang snagat luas dan dangkal,” kata dia. (ID-9)


AKR akan Bangun Terminal BBM US$ 100 Juta di Sulawesi dan Kalimantan

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan menginvestasikan dana sebesar US$ 100 juta pada 2012 untuk membangun 4-5 terminal bahan bakar minyak (BBM) di Sulawesi dan Kalimantan. Langkah itu dilakukan untuk memperkuat bisnis distribusi BBM.

“Dana pembangunan terminal diambil dari belanja modal (capital exependiture/capex) tahun ini sebesar Rp 1,3 triliun. Capex dibiayai dari kas internal,” ujar Direktur Keuangan AKR Suresh Vembu. (ID-15)


Pertamina Targetkan Penjualan Pelumas Tembus 444 Ribu KL

PT Pertamina (Persero) menargetkan penjualan produk pelumasnya menembus 444.960 kiloliter (kl) hingga akhir tahun ini. Angka itu tumbuh 2-3% dari penjualan 2011 yang sekitar 430 ribu kl.

Menurut Vice President of Lubricant Pertamina Supriyanto DH, tahun lalu, konsumsi pelumas nasional sekitar 720 ribu kl. “Kami menguasai hingga 60% pasar. Tahun ini, pasar tumbuh sekitar 2-3%. Kami fokus mempertahankan pertumbuhan penjualan domestik seiring pasar,” kata dia. (ID-9)



ENERGI

PLN: 85% Rumah Dialiri Listrik pada 2014

PT PLN menargetkan jumlah rumah yang dialiri listrik mencapai 85 persen pada 2014. target itu diharapkan tercapai dengan membangun pembangkit baru di daerah terpencil. “Kesulitan kami yang paling besar adalah menyalurkan jaringan ke tempat-tempat yang jauh,” kata Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji. (KT-B4)


PLTU Tanjung Jati B Beroperasi Penuh, PLN Hemat Rp 8,6 Triliun

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bisa berhemat anggaran operasional sebanyak Rp 8,6 triliun dari beroperasinya PLTU Tanjung Jati B unit empat berkapasitas 660 MW di Jepara Jawa Tengah yang menggunakan bahan bakar batubara. Dengan konsumsi batubara sebesar 2 juta ton per tahun, PLN bisa mengurangi penggunaan 650.000 liter BBM per tahun.

Dengan beroperasinya unit empat ini, maka PLTU Tanjung Jati B saat ini memiliki empat unit dengan total kapasitas mencapai 2.640 MW. Unit satu dan dua sudah beroperasi secara komersil sejak tahun 2006, sedangkan unit tiga beroperasi pada akhir Desember 2011 lalu. (Kontan-14/Kompas-18/BI-9)


PLN Tolak Keinginan Singapura dalam Pertukaran Pasokan Gas dari Lapangan Gajah Baru di Blok West Natuna

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) belum menyepakati kontrak pertukaran pasokan gas dari Lapangan Gajah Baru di Blok West Natuna, Kepulauan Riau. Manajemen perseroan itu keberatan terhadap keinginan Singapura untuk memasukkan klausul tambahan dalam kontrak bahwa perusahaan negara itu harus menanggung kerugian jika terjadi gangguan pasokan gas kepada pihak Singapura.

Menurut Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak dan Gas PT PLN Suryadi Mardjoeki, pihaknya akan memutuskan soal kontrak pertukaran pasokan gas dari Lapangan Gajah Baru itu dengan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). (Kompas-19)

Monday, February 6, 2012

Info Kilas ESDM, 6 Februari 2012


TAMBANG

* Pemda Diminta Hentikan Obral Izin Usaha Pertambangan

Obral izin usaha pertambangan (IUP) yang banyak dilakukan kepala
daerah, baik bupati/walikota maupun gubernur, harus segera dihentikan
karena umumnya bermasalah. Dari sekitar 9.600 IUP yang telah
diterbitkan, sekitar separuh atau 4.485 izin statusnya tidak jelas
(non clean and clear) dan mengakibatkan kerusakan lingkungan, tumpang
tindih lahan, bahkan merambah hutan konversi.

Pemerintah harus berani dan tegas menertibkan IUP yang bermasalah
tersebut. Selain itu, peraturan pemerintah (PP) sebagai pelaksanaan UU
No.4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) perlu
dilengkapi dengan aturan lebih rinci tentang kewenangan
bupati/gubernur ketika mengeluarkan IUP.

“Dalam PP itu bisa dijelaskan hak dan kewajiban bupati/gubernur soal
penerbitan IUP. Kalau perlu PP yang ada saar ini disempurnakan. Jadi,
UU Minerba bisa terimplementasi dengan benar,” kata Herman Afif Kusumi
dari Masyarakat Pertambangan Indonesia (MPI). (ID-1)


* Oknum Aparat Diduga Bekingi Tambang Liar di Bangka Belitung

Lemahnya penegakkan hukum terhadap pelaku pertambangan timah ilegal di
Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diduga akibat ulah cukong bermodal
tebal yang didukung atau dibekingi oleh oknum aparat penegak hukum.

Hal itu ditegaskan anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PAN Alimin
Abdullah. “Kegiatan penambangan liar (illegal mining) telah
berlangsung lama, sehingga mustahil jika aparat penegak hukum tidak
mengetahui hal tersebut,” kata dia. (ID-9)


* Jumlah Truk Minim, Produksi Indonesia Coal Resources-anak Usaha
Antam- tertekan

PT Indonesia Coal Resources terpaksa menekan produksi batubaranya di
areal pertambangan batubara Mandiangin di Kabupaten Sarolongun,
Provinsi Jambi, menjadi 1 juta ton per tahun dari target produksi 1,5
juta per tahun. Alasannya, suplai truk pengangkut batubara produksi
milik anak usaha PT Aneka Tambang Tbk di wilayah ini masih minim.

Direktur Utama Indonesia Coal, Bachtiar Magalantung, mengatakan,
kendala utama yang dihadapi ICR adalah terbatasnya daya angkut truk
batubara yang boleh melewati jalan umum. Seperti diketahui, Pemerintah
Provinsi Jambi memang membatasi tonase angkutan batubara yang boleh
melewati jalan umum milik provinsi, yakni hanya berkisar antara 10 ton
sampai 20 ton per truk.  (Kontan-14)


* Kongsi Borneo Lumbung Energi & Bakrie Gusur Rothschild dari
Co-Chairman Bumi Plc

Samin Tan dan Keluarga Bakrie mengusulkan pergantian Nathaniel
Rothschild dari posisi co-chairman di Bumi Plc pascaakuisisi 23,8%
daham Bumi Plc oleh PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk dari Grup
Bakrie.

Samin Tan, pemeilik Renaissance capital and PT Borneo Lumbung Energi &
Metal Tbk, diusulkan menjadi chairman, menggeser posisi Indra Bakrie.
Adapun Indra Bakrie adik dari politisi dan pengusaha Aburizal Bakrie,
disiapkan mengisi posisi co-chairman Bumi Plc, yang nantinya
menggantikan Nathaniel Rothschild. Empat kursi direksi lain juga akan
digusur. (BI-1/Kontan-4/ID-13)


* Indika Raih Rp 738 M dari Pelepasan 27,5% Saham Petrosea

PT Indika Energy Tbk mengantongi untung Rp738 miliar dari pelepasan
kembali 28,99 juta lembar saham atau setara 27,5% saham PT Petrosea
Tbk kepada publik.

Dirketur Indika Energy Wishnu Wardhana menjelaskan jumlah saham yang
dilepas dengan harga Rp36.000 per saham tersebut sudah termasuk dengan
fasilitas green shoe sebanyak 2,5%. (BI-Market)



MIGAS

* Kemenkeu Percepat Penyiapan APBN Perubahan 2012 agar Peruntukan
Penghematan Subsidi BBM Jelas

Penyiapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012 yang
dilakukan oleh Menteri keuangan disambut baik. Penyiapan ini akan
memperjelas peruntukan dana penghematan subsidi bahan bakar minyak.

Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo, menyambut positif rencana
Kementerian Keuangan untuk menyiapkan percepatan pembahasan APBN
Perubahan 2012. “Lebih cepat lebih baik daripada penuh
ketidakpastian,” katanya. (Kompas-17)


* Kontrak Blok Mahakam tak Diperpanjang

Pemerintah memastikan bahwa kontrak bagi hasil (production sharing
contract/PSC) Blok Mahakam tidak akan diperpanjang. Blok yang
berlokasi di delta Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, itu akan habis
masa kontraknya pada 31 Maret 2017.

Hal itu terlihat dari pernyataan dari Wakil Menteri ESDM Widjajono
Partowidagdo soal Blok Mahakam. “Blok Mahakam mesti dikelola
perusahaan nasional, baik itu BUMN/BUMD atau swasta, pascaberakhirnya
masa konsesi,” kata dia. (ID-9)


* BP Migas Minta Kilang LNG Terapung Masela Dipercepat dari 2018 Jadi 2016

Badan Pelaksana  Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan gas Bumi (BP Migas)
minta kepada Inpex Corporation untuk mempercepat pembangunan kilang
gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) terapung Masela. Kalau
sesuai rencana, kilang itu bakal selesai pada 2018, namun BP Migas
meminta pembangunan kilang dipercepat pada 2016.

Kepala Divisi Humas, sekuriti, dan Formalitas BP Migas Gde Pradnyana
mengatakan, sejauh ini proyek kilang LNG Masela masih berjalan sesuai
jadwal. “Inpex mengusulkan proyek bakal onstream pada 2018. tapi kita
minta dipercepat pada 2016,” kata gde Pradnyana. (Kontan-14)


* Maret, Prakualifikasi FEED Masela Rampung

Badan Pelaksana  Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan gas Bumi (BP Migas)
menyatakan, tahap prakualifikasi desain rinci (front end engineering
design/FEED) proyek kilang gas alam cair (liquefied natural gas/LNG)
terapung Blok Masela diharapkan selesai pada Maret nanti.

Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas Gde Pradyana
mengatakan, sejauh ini pembangunan kilang LNG oleh inpex Masela Ltd
itu masih berjalan sesuai jadwal. Tahap prakualifikasi FEED yang
berlangsung sejak Juli 2011 dan sempat direvisi ditargetkan rampung
bulan depan. “Maret, prakualifikasi FEDD selesai. Kemudian, akan
dilanjutkan dengan tahap FEED,” kata dia. (ID-9)


* Maret, Medco E&P indonesia akan Umumkan Pemenang Tender Fasilitas
Produksi Hulu Senoro

PT Medco E&P Indonesia akan mengumumkan pemenang tender fasilitas
produksi hulu di Blok Senoro, Sulawesi tengah pada Maret ini.

Eka Satria, Direktur Pengembangan Aset PT Medco E&P Indonesia,
mengatakan perusahaan memulai tender EPC (engineering, procurement,
construction) pada Agustus 2011.

Sebanyak empat konsorsium telah menyerahkan proposal teknis dan saat
ini masih dievaluasi. Sayangnya Eka enggan memerinci berapa nlai
tender proyek tersebut. (BI-9)


* April Pertamina EP Genjot Produksi Minyak ke 126 Ribu Bph

PT Pertamina EP tengah berupaya menaikkan produksi mereka yang jeblok
pada bulan lalu. Anak usaha Pertamina itu memasang target bisa
memproduksi minyak pada kisaran 126 ribu barel per hari (bph) pada
Februari ini.

Badan Pelaksana  Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan gas Bumi (BP Migas)
mencatat, produksi anakusaha Pertamina itu hanya 123.879 bph pada
Januari lalu. Angka tersebut masih kurang 11.121 bph dari target 135
ribu bph. (ID-9/Kontan-14)



ENERGI

* PLTU Tanjung Jati B Unit 4 Beroperasi

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B Unit 4 di Jepara,
Jawa Tengah  yang berkapasitas 662 Megawatt (MW) akan beroperasi penuh
mulai Senin, 6 Februari 2012. Sebelumnya, akhir Desember 2011, PLTU
Tanjung Jati B Unit 3 berkapasitas 662 MW juga telah beroperasi.

Kedua unit PLTU ini emrupakan pengembangan dari dua unit sebelumnya
yang mulai beroperasi sejak tahun 2006. Total kapasitas dua unit
pembangkit ini 1.316 MW. “PLTU Tanjung jati B mengoperasikan empat
unit mesin pembangkit dengan total kapasitas terpasang 2.640 MW,” ujar
Bambang Dwiyanto, Manajer Senior Komunikasi Korporat PT Perusahaan
Listrik Negara (PLN). (Kontan-14/Kompas-20/BI-9/ID-9)


* Kalteng Desfisit Listrik 35 MW

Provinsi Kalimantan tengah mencatat defisit listrik sekitar 35 MW
menyusul kebutuhan energi listrik di daerah itu tercatat 125,94 MW,
sementara yang terpasang baru sekitar 90,71 MW.

“Untuk menutupi kekurangannya diperoleh dari supplai sistem Kalselteng
yang dikirim melalui jaringan transmisi 150 kV, baik  dari gardu induk
Kapuas maupun Pulang Pisau dan Palangka Raya,” kata Wakil Gubernur
Kalteng Achmad Diran. (BI-9)