Wednesday, February 1, 2012

Info Kilas ESDM, 1 Februari 2012

TAMBANG
45 IUP Nikel di Sulteng Belum Lolos Verifikasi
Sejumlah 45 perusahaan di Kabupaten Morowali yang mengantongi izin usaha pertambangan atau IUP nikel, belum lolos verifikasi di Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM karena tumpang tindih dengan izin Kontrak Karya PT Inco di daerah itu.
“Hingga kini hanya ada 126 perusahaan yang lolos verifikasi di Dirjen Minerba ESDM yang diumumkan 30 Juni 2011. Sampai hari ini belum ada perubahan dari ESDM,” kata Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas ESDM Sulawesi Tengah Aris Bulo Pasaru.  (BI-9)
 
Antam Peroleh Pinjaman US$ 650 jt dari Sindikasi Perbankan untuk Proyek Feronikel IV di Halmahera Maluku Utara
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memimpin kredit sindikasi untuk PT Aneka Tambang Tbk senilai 650 juta dollar AS. Peserta sindikasi adlah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Standard Chartered Bank, dan Sumitomo Mitsue Banking Corporation.
Kredit itu digunakan untuk membangun pabrik pengolahan feronikel IV di Halmahera Timur, Maluku Utara. Surat mandat (mandate letter) untuk perjanjian pembiayaan itu ditandatangani Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi bersama Direktur Utama PT Aneka Tambang Alwinsyah Lubis. (Kompas-18/BI-1)
 
Delta Dunia Targetkan Produksi Hingga 38,2 Juta Ton
PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) siap menggenjot produksi batubaranya. DOID melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma). Kontraktor tambang itu mengincar produksi batubara sebanyak 36,4 juta hingga 38,2 juta ton di tahun ini. Jumlah itu naik 5%-10% daripada proyeksi produksi 2011.
Keyakinan DOID sejalan proyeksi kenaikan volume jasa pengedukan lapisan tanah (overburden removal). Bukit makmur memproyeksikan volume overburden removal selama 2012 sebanyak 367,4 juta-384,1 juta bank cubic meter (bcm). Target ini tumbuh 10%-15% daripada tahun lalu, yaitu 334 juta bcm. (Kontan-5)
 
Delta Dunia Kaji Akuisisi Tambang
PT Delta Dunia Makmur Tbk mengkaji akuisisi tambang batu bara dengan cadangan 20 juta ton hingga 50 juta ton dalam rencana jangka panjang guna pengembangan bisnis perseroan.
Direktur Utama Delta Dunia Hagianto Kumala mengatakan saat ini memang belum ada tambang tertentu yang dilirik perseroan. Namun, dia mengungkapkan dalam jangka panjang perseroan memang berencana untuk memiliki tambang sendiri. (BI-m3/ID-13)
 
Bank Syariah Mandiri Lirik Pertambangan
Bank Syariah Mandiri akan meningkatkan pembiayaan sektor pertambangan tahun ini. “Pembiayaan usaha menengah pertambanagan di BSM memang masih minim,” kata Direktur Bank Mandiri (BSM) Sugiharto.
Dia menilai sektor pertambangan sebagai usaha yang sangat menarik karena potensi sektor ini sangat luas di Indonesia. BSM juga mengincar pembiayaan usaha skala menengah.  (KT-B2)
 
Bumi Resources Perkirakan Pendapatan 2011 US$ 5,85 M
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memperkirakan, pendapatan operasional perusahaan tahun lalu mencapai US$ 5,85 miliar.
Menurut Direktur sekaligus, Sekretaris Perusahaan Bumi, Dileep Srivastava, pendapatan itu bertambah sekitar US$ 1 miliar dari pendapatan 2010 yang mencapai US$ 4,36 miliar. Sayang, Dileep enggan menyebutkan besaran laba yang didapat perusahaan dari bisnis batubara. “Saat ini masih proses audit,” elak Dileep. (Kontan-14)
 
Central Omega Resources Siap-Siap Bangun Smelter Nikel
Belum genap setahun sejak tambang milik perseroan berproduksi, Central Omega bisa dikatakann cukup agresif dalam berekspansi. Central Omega juga baru saja menggelar rights issue senilai Rp983,73 miliar dengan menerbitkan sebanyak 983,73 juta saham baru pada Desember tahun lalu.
Sebesar 50% dari dana hasil rights issue akan digunakan perseroan untuk mendirikan anak usaha baru yang beregrak di bidang pengolahan dan pemurnian nikel di Morowali. Nantinya, perusahaan tersebut akan memiliki pabrik pengolahan bijih nikel (Smelter).
Untuk investasi perusahaan berikut dengan pembangunan smelter, diperlukan biaya mencapai US$500 juta. Perseroan, berencana mengajak mitra strategis untuk memuluskan pembangunan anak usaha tersebut. (BI-m3)
 
Freeport Belum Penuhi Semua Kewajiban, Pekerja Hentikan Kegiatan
Sebagian pekerja PT Freeport Indonesia hingga Selasa (31/1) masih menghentikan aktivitas kerja di wilayah tambang terbuka Grasberg, tambang bawah tanah, pabrik pengolahan, dan Pelabuhan Amamapare. Itu terjadi karena kesepakatan bersama belum terpenuhi.
Ketua DPC SPSI Mimika, Virgo Salossa, mengatakan, tindakan itu bukan mogok, tetapi aksi spontan pekerja sebagai akibat dari belum dipenuhinya semua kewajiban PT Freeport Indonesia sesuai dengan kesepakatan pada Desember lalu. (Kompas-24)
 
PN Jaksel Nyatakan Berwenang Adili Gugatan KK Freeport
Sidang perkara gugatan perdata kontrak karya terhadap PT Freeport Indonesia dilanjutkan. Ketua Majelis Hakim Sukoharsono menyatakan, pihak penggugat dan tergugat diminta menyiapkan berkas untuk pemeriksaan perkara tersebut. “Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang mengadili perkara ini dan agar kedua belah pihak menyiapkan pemeriksaan berkas,” kata Sukoharsono saat membacakan putusan sela di Pengadilan kemarin.
Dalam pertimbangan putusan sela itu, hakim Sukoharsono menilai, untuk membuktikan adanya gugatan perbuatan melawan hukum  dalam kontrak karya itu perlu dilakukan pembuktian melalui pemeriksaan berkas. (KT-A7/Kontan-21)
 

MIGAS
Pemerintah Diminta tak Tergoda untuk Pilih Opsi Kenaikan harga BBM
Pemerintah diminta tetap mengimplementasikan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi jenis premium mulai 1 April sesuai amanat UU APBN 2012. pemerintah diminta tidak perlu ragu dan kembali tergoda untuk memilih opsi kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM justru membuat kondisi ekonomi lebih buruk.
“Tidak ada yang salah dengan opsi pembatasan penggunaan premium. Yang kini diperlukan adalah ‘gebrak meja’. Pemerintah harus yakin dengan keputusan dan tegas mengimplementasikan keputusan itu,” ujar Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung (CT).
Hal senada dikatakan anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Demokrat Sutan Bathoegana. “Kami (Demokrat) taat aturan yang ada dalam UU APBN 2012 yang menyatakan tidak ada kenaikan harga BBM,” ujar dia. (ID-1)
 
Meski Pembatasan Konsumsi BBM Belum Jelas, Pemerintah Tetap akan Beli Konverter Kit 
Pemerintah tetap melanjutkan pengadaan alat konversi meski penggunaan bahan bakar minyak terancam gagal. Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Evita Herawati Legowo, mengatakan pemerintah akan membeli 2.500 alat konversi bahan bakar. Sebanyak 2.000 unit akan diadakan dengan diimpor, sisanya dipasok dari dalam negeri.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan, selama keputusan kenaikan harga BBM belum diteken, kementerian yang dipimpinnya tetap menyediakan alat konversi bahan bakar. Kementerian Perindustrian bertugas mengadakan alat konversi sebanyak 250 ribu unit hingga 2014, yang akan diimpor dari Italia atau korea Selatan. (KT-B4)
 
Pemerintah akan Kucurkan Pinjaman Lunak Rp 500 M untuk Pembangunan Infrastruktur Pertamax di 295 SPBU
Pemerintah berencana mengucurkan pinjaman lunak Rp 500 miliar untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pertamax di 295 stasiun pengisian bahan bakar untuk umum. Hal itu sebagai bagian dari persiapan penerapan pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita H Legowo, menjelaskan, Kementerian ESDM sudah membahas insentif keuangan bagi penyediaan infrastruktur bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dengan Kementerian Keuangan.
Dana Rp 500 miliar tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2012. namun, mekanisme pinjaman lunak tersebut masih belum diketahui, misalnya jangka waktu pembayaran, bunga pinjaman, dan syarat pengajuan kredit lunak itu. Saat ini Kementerian Keuangan sedang merumuskan mekanisme pinjaman lunak itu. (Kompas-17/BI-9)
 
Kementerian ESDM Alokasikan Rp 230 M untuk Perluas Jaringan Gas Kota di 5 Kota
Kementerian ESDM mengalokasikan Rp 230 miliar untuk memperluas jaringan gas bumi bagi rumah tangga. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM mengatakan pemerintah akan membangun 16 ribu sambungan di lima kota.
Jalur gas akan membentang di wilayah Prabumulih, Sumatera Selatan; Jambi; kalidawir, Jawa Timur; serta Cibinong dan Cirebon, Jawa Barat. Pemerintah akan menggandeng tiga perusahaan untuk memasok gas 4,7 juta standar metrik kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk jaringan gas kota.
Tiap wilayah akan mendapat kuota gas 1,5- 2 juta MMSCFD. Adapun rata-rata kebutuhan rumah tangga 1 juta MMSCFD.  (KT-B5/Kompas-20/Kontan-14/BI-9)
 
PGN tak Rekomendasikan Gas Cair (LGV) untuk Kendaraan
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk tidak merekomendasikan program konversi BBM ke bahan bakar gas jenis liquefied gas for vehicle (LGV) mengingat sebagian LPG saat ini masih diimpor. Seperti diketahui, LGV merupakan LPG untuk kendaraan.
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan konversi dari BBM ke LGV tidak direkomendasikan terutama karena tiga hal.
Pertama, karena produksi LPG terbatas sehingga diperlukan impor. Saat ini saja, 40% LPG masih diimpor. Kedua, harga LGV masih lebih mahal dibandingkan compressed natural gas (CNG) dengan merek BBG. Ketiga, beralih ke LGV tidak memberikan penghematan subsidi yang optimal sehingga tetap membebani APBN. (BI-9)
 
PGN Minta Jaminan Suplai Gas
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) siap melaksanakan penyesuaian harga beli gas dari kontraktor kontrak kerja sama. Namun, perseoran tersebut meminta agar mendapat tambahan alokasi gas dan memperoleh jaminan suplai gas bumi.
“Kami siap melakukan penyesuaian yang diperlukan,” kata Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Hendi Prio Santoso. Menurut Hendi, selama ini pihak PGN selalu dinilai membeli gas dengan harga terlalu rendah. Padahal, hal itu merupakan kontrak jangka panjang dan bersifat mengikat. Pihaknya juga mengklaim telah membeli gas sesuai keekonomian lapangan meskipun diakui memang masih jauh lebih rendah ketimbang harga gas di pasar internasional.  (Kompas-19)
 
Lundin Petroleum Targetkan Kenaikan Produksi Minyak
Perusahaan migas yang berbasis di Swedia, Lundin Petroleum AB, tahun ini menargetkan produksi minyak perseroan di sejumlah blok migas di Indonesia berkisar 1.920-2.280 barel minyak ekuivalen per hari (boepd).
“Kami menargetkan Indonesia bisa berkontribusi sebesar 6% dari keseluruhan target produksi global kami yang mencapai 32 ribu hingga 38 ribu boepd,” kata President and CEO Lundin Petroleum Ashley Heppenstall. (ID-9)
 
Daerah Penghasil Migas Optimis Dapat Dana Tambahan Bagi Hasil
Daerah penghasil migas optimistis judicial review terhadap Undang-Undang No.33 Tahun 2004 mengenai perimbangan dana bagi hasil migas dapat dikabulkan Mahkamah Konstitusi.
Menurut Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumsel, Robert Heri saat ini MK tengah menunggu saksi dari pemerintah pusat. Adapun pemeriksaan saksi dari daerah, termasuk Sumsel sudah digelar.
“Kami optimistis gugatan tersebut bisa dikabulkan karena dasar mengenai perimbangan bagi hasil yang ditetapkan pemerintah pusat tidak jelas,” ungkapnya. (BI-9)
 
Eissu Prima Bangun Dermaga Tanker BBM di Timika Papua
PT Eissu Prima Usaha, perusahaan yang melakukan kerja sama usaha dengan PT Pertamina mulai membangun dermaga untuk disandari kapal tanker pembawa bahan bakar minyak di pelabuhan Paumako Timika.
Perwakilan PT Eissu Prima Usaha, Hariyadi mengatakan dermaga BBM tersebut akan dibangun di kawasan pelabuhan Paumako dengan panjang mencapai 30 meter dan lebar 15 meter sehingga mampu disandari kapal berbobot hingga 3.500 DWT.
Pengerjaan dermaga BBM tersebut telah dimulai sejak sebulan lalu dan diperkirakan rampung pada akhir Juni. (BI-9)
 
Richard Owen Jadi Presdir ExxonMobil di Indonesia
Richard J Owen ditunjuk sebagai President Director and general Manager untuk afiliasi ExxonMobil di Indonesia, menggantikan Terry McPhail yang memasuki masa pensiun pada Desember 2011.
Dalam keterangan persnya, disebutkan sebelum bertugas di Indonesia, Richard menjabat sebagai managing director ExxonMobil Producbil Deutschland GmbH dan ExxonMobil Erdgas-Erdol GmbH di Jerman. “Richard Owen akan bertanggung jawab terhadap keseluruhan aktivitas afiliasi ExxonMobil di Indonesia,” tulis keterangan pers tersebut. (ID-9)
 
Jupiter Capital Siap Masuk Sugih Energy
Jupiter Group Capital Advisors LLC akan menjadi pembeli siaga (standby buyer) dalam penawaran umum terbatas (rights issue) PT Sugih Energy Tbk (SUGI). Perusahaan investasi Amerika Serikat itu siap menyerap saham baru yang tidak dieksekusi.
Sugih Energy akan melepas 20-30 miliar saham baru dengan target dana Rp 3 triliun. Aksi korporasi itu akan dilakukan pada semester pertama tahun ini.
“Kami sudah mendekati beberap pihak, tapi yang paling serius adalah Jupiter Capital,” ujar Presiden Direktur Sugih Energy Fachmi Zarkasi. (ID-15/BI-m3)
 

ENERGI
Pengamat Setuju Kenaikan Tarif Listrik karena Bakal Dorong Efisiensi
Sejumlah pengamat mendukung rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik. Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform, Fabby Tumiwa, misalnya, menilai kebijakan itu bakal meningkatkan efisiensi pengelolaan penggunaan listrik masyarakat.
Tarif Listrik juga perlu dinaikkan karena PT PLN tidak memiliki dana cukup untuk berinvestasi dalam mengurnagi loss distribusi. “Mengurangi losses perlu banyak perbaikan, di antaranya perbaikan gardu, trafo, kabel. Itu semua butuh modal besar,” kata Fabby. Investasi juga tak dapat dilakukan jika pendapatan perusahaan terbatas.  (KT-B4)
 
PLN Beli Listrik PLTU Embalut Ekspansi di Kaltim
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) siap membeli listrik yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Embalut Ekspansi di Kalimantan Timur. Pembangkit listrik berkapasitas 1x50 megawatt yang akan dibangun perusahaan swasta itu direncanakan mulai beroperasi tahun 2015.
Perjanjian jual beli listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Embalut ekspansi itu disepakati PT PLN dan PT Cahaya Fajar Kaltim (CFK). PT CFK adalah pengembang proyek listrik swasta PLTU Embalut Unit 1 dan 2 dengan kapasitas 2x22,5 megawatt yang saat ini beroperasi. Kesepakatan itu ditandatangani Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji dan Direktur Utama PT CFK Zainal Muttaqien.
Proyek itu diperkirakan menelan dana 85 juta dollar AS, atau setara Rp 763,724 miliar, dan dijadwalkan beroperasi secara komersial akhir tahun 2015. (Kompas-20/Kontan-14)
 
Investasi Kelistrikan Tahun Ini Rp 70 T
Pemerintah berharap, investasi di sektor kelistrikan pada tahun 2012 ini bisa mencapai Rp 70 triliun. Nilai ini setelah memperhitungkan investasi dari belanja pemerintah untuk membangun jaringan kelistrikan.
Jarman, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM bilang, dana investasi sektor listrik di antaranya adalah untuk investasi membangun pembangkit baru dan memperkuat jaringan distribusi. Kalau bisa terealisasi, maka akan tercipta pertambahan investasi listrik sekitar 8% pada tahun ini.  (Kontan-2)
 
Harga Listrik dari Energi Baru Naik
Pemerintah sudah menetapkan harga pembelian tenaga listrik (feed in tariff) oleh PT PLN (Persero) dari pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan, seperti biomassa, biogas, dan sampah perkotaan.
Harga baru tersebut tertuang dalam revisi Peraturan Menteri ESDM Nomor 31 tahun 2009. “Sudah masuk kemeja Menteri ESDM, biasanya kalau sudah masuk ke Pak Menteri, langsung diteken,” ujar Direktur Jenderal energi Baru dan terbarukan, Kardaya Warnika. (Kontan-14)
 
PLN-RINA Kaji Transportasi CNG Lewat Laut
PT PLN (Persero) menjalin kerja sama dengan RINA Indonesia, konsultan minyak dan gas asal Italia, untuk mengkaji pengangkutan gas terkompresi (compressed natural gas/CNG) lewat laut.
Kepala Divisi Gas dan Bahan Bakar Minyak (BBM) PT PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan, teknologi pengangkutan yang dikenal dengan Marine CNG tersebut akan diujicobakan untuk mengangkut CNG dari Gresik hingga Lombok. Volume gas yang akan diangkut sekitar 3-6 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd). Rencananya, pasokan CNG tersebut akan digunakan sebagai bahan bakar pembangkit saat beban puncak dengan daya 100 megawatt (MW). (ID-9)