Wednesday, February 8, 2012

Info Kilas ESDM, 8 Februari 2012




Punya Rencana Bangun Rel KA Sendiri Pemprov Kalteng Tolak Rencana Pembangunan Rel KA Batubara Trans Kalimantan

Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang kembali menegaskan penolakannya atas rencana pemerintah pusat membangun jalur rel kereta api trans-Kalimantan sepanjang 185 km yang rencananya dibangun investor Rusia.

Teras menegaskan pihaknya tidak ikut dalam proyek rel kereta api (KA) trans-Kalimantan yang menghubungkan Kalteng-Kaltim karena daerahnya sudah melakukan proses tersendiri untuk membangun jalur KA. (BI-8)


Warga Morowali Usir Inco Karena Dianggap Telantarkan Lahan

Situasi di Bahodopo, Kecamatan Bungku Tengah, Sulawesi Tengah, Senin (6/2), berangsur kondusif pascaksi unjuk rasa ratusan warga dari beberapa desa di area konsesi tambang nikel PT Inco. Mereka meminta PT Inco keluar dari daerah Morowali karena selama mengantongi izin, perusahaan ini hanya menelantarkan lahan.

Kepala Polres Morowali Ajun Komisaris Besar Sukirman mengatakan, meski situasi mulai kondusif, sejumlah aparat disiagakan di Bahodopi. Polisi akan melakukan olah tempat kejadian perkara terkait unjuk rasa ini. (Kompas-22)


United Tractors Genjot Penjualan Batubara 56%

PT United Tractors Tbk menargetkan penjualan batubara 6 juta ton hingga 7 juta ton sepanjang tahun ini, naik 34%-56,25% dari realisasi tahun lalu sebanyak 4,48 juta ton.

Adapun penjualan batubara tahun lalu, menurut Investor Relation United Tractors, Ari Setiawan, tumbuh 46,8% dari 2010 sebanyak 3,05 juta ton, yang berasal dari tambang PT Prima Multi Mineral (PMM) dan PT Tuah Turangga Agung (TTA). (BI-Market)


Pemegang Saham PT Ridlatama Tambang Mineral Siapkan Proposal Damai

Dua pemegang saham PT Ridlamatam Tambang Mineral, Ani Setiawan, dan Florita serta PT Techno Coal Utama Prima masing-masing menyiapkan proposal perdamaian untuk mengakhiri sengketa di antara mereka.

Proposal dama itu akan diserahkan kepada hakim mediator di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pekan depan.

Para pihak yang berperkara itu hingga kini belum bersedia mengungkapkan isi proposal perdamaian. Mereka baru bersepakat akan menyerahkan masing-maisng proposal itu dalam sidang nanti. (BI-11)



MIGAS

Draft Masih Berubah, Presiden Belum Teken Keppres Pembatasan BBM Bersubsidi

Naskah atau draf keputusan presiden (keppres) tentang pembatasan volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih mengalami perubahan, sehingga belum ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Hal itu dikatakan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Menurut Dipo, Presiden meminta jajaran menteri terkait secepatnya menyelesaikan perubahan atas draf keppres tersebut sebelum ditandatangani.

“Draf sudah ada di meja Bapak Presiden. Tetapi, sekarang diubah lagi, karena ada dinamika-dinamikanya,” kata Dipo. (ID-9)


Hasil Kajian Opsi Pengaturan BBM Bersubsidi Rampung dalam 2 Minggu

Pemerintah terus mengkaji beberapa opsi pengaturan bahan bakar minyak bersubsidi dalam sepekan terakhir ini. Targetnya, hasil kajian itu selesai dalam dua minggu, yakni pertengahan bulan Februari ini. Pemerintah optimistis hasil kajian itu bisa selesai tepat waktu.

“Kajian itu dilaksanakan konsorsium Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, dan Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas). Kami akan merampungkan laporan hasil kajian itu, lalu akan dilaporkan kepada Menteri ESDM Jero Wacik,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita H Legowo. (Kompas-17/BI-9)


AS Tertarik Kembangkan Shale Gas di Indonesia

Pemerintah Amerka Serikat berniat menjalin kerja sama dengan pemeirntah Indonesia untuk mengembangkan slahsatu energi baru, yaitu shale gas atau gas alam, yang ada di batuan dangkal. Wakil Menteri Energi Amerika David Sandalow menyatakan pengembangan shale gas memerlukan waktu dan proses yang tidak singkat serta teknologi tinggi.

Belajar dari pengalaman negara-negara sekitar 5-6 tahun llau, belum banyak yang mengetahui dan memanfaatkan potensi gas tersebut. Tapi, saat ini shale gas sudah menyumbangkan 30 persen produksi gas Amerika. “Diproyeksikan akan berkembang menjadi 49 persen pada 2035,” ujarnya. (KT-B4)


Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Eksploitasi Shale Gas

Pemerintah tengah menyiapkan regulasi khusus terkait dengan shale gas, salah satu sumber gas nonkonvensional, yang pengembangannya akan mengikuti pola seperti komoditas gas metana batu bara.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo mengatakan pemerintah kini telah menyiapkan draf pengembangan shale gas dan diharapkan regulasi khusus itu akan diterbitkan pada tahun ini. (BI-9/Kompas-9/Kontan-14/ID-9)


2012 Ada Tambahan Pasokan Gas dari 15 Lapangan

Pasokan gas bakal bertambah tahun ini. Data Badan Kegiatan Usaha Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyebutkan, ada 15 lapangan gas milik 11 kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) yang akan mengalirkan gas di tahun ini.

Di kuartal I tahun ini, tiga KKKS sudah memastikan menghasilkan gas sebesar 140 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Sedangkan delapan KKKS lainnya menjanjikan akan mengalirkan gas pada tiga kuartal berikutnya. “Tahun ini kebanyakan yang akan onstream proyek gas. Minyak ada tapi tidak besar,” ujar Deputi Penegndali Operasi BP Migas, Rudi Rubiandini.(Kontan-14)


BP Migas Setujui WP&B NuEnergy untuk 2 Blok CBM

Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) telah menyetujui program kerja dan anggaran (work program and budget/WP&B) 2012 untuk dua blok gas metana batubara (coalbed methane/CBM) milik perusahaan energi yang tercatat di Bursa Australia, NuEnergy Capital Limited.

Adapun dua blok CBM milik NuEnergy yang WP&B –nya tahun ini telah disetujui adalah, South Sumatra CBM PSC dan Rengat Existing CBM PSC. “WP&B kedua blok itu telah disetujui BP Migas pada Desember 2011,” kata Gde Pradnyana, Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas BP Migas. (ID-9)


Medco E&P Gandeng CNPC Garap Lapangan Iliran di Blok South and Central Sumatera Sumsel

PT Medco E&P Indonesia menggandeng perusahaan migas asal Tiongkok, China National Petroleum Corporations (CNPC), untuk memonetisasi minyak kental dari cadangan kontinjen menjadi cadangan terbukti di Lapangan Iliran High di Blok South and Central Sumatra, Sumatera Selatan.

Direktur Utama Medco E&P Indonesia Frila Berlini Yaman mengatakan, pihaknya menggandeng CNPC karena perusahaan itu sangat berpengalaman dalam memproduksi minyak kental sejak beberapa tahun lalu. “Di lapangan Iliran High kami akan memproduksi minyak kental dari area yang snagat luas dan dangkal,” kata dia. (ID-9)


AKR akan Bangun Terminal BBM US$ 100 Juta di Sulawesi dan Kalimantan

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan menginvestasikan dana sebesar US$ 100 juta pada 2012 untuk membangun 4-5 terminal bahan bakar minyak (BBM) di Sulawesi dan Kalimantan. Langkah itu dilakukan untuk memperkuat bisnis distribusi BBM.

“Dana pembangunan terminal diambil dari belanja modal (capital exependiture/capex) tahun ini sebesar Rp 1,3 triliun. Capex dibiayai dari kas internal,” ujar Direktur Keuangan AKR Suresh Vembu. (ID-15)


Pertamina Targetkan Penjualan Pelumas Tembus 444 Ribu KL

PT Pertamina (Persero) menargetkan penjualan produk pelumasnya menembus 444.960 kiloliter (kl) hingga akhir tahun ini. Angka itu tumbuh 2-3% dari penjualan 2011 yang sekitar 430 ribu kl.

Menurut Vice President of Lubricant Pertamina Supriyanto DH, tahun lalu, konsumsi pelumas nasional sekitar 720 ribu kl. “Kami menguasai hingga 60% pasar. Tahun ini, pasar tumbuh sekitar 2-3%. Kami fokus mempertahankan pertumbuhan penjualan domestik seiring pasar,” kata dia. (ID-9)



ENERGI

PLN: 85% Rumah Dialiri Listrik pada 2014

PT PLN menargetkan jumlah rumah yang dialiri listrik mencapai 85 persen pada 2014. target itu diharapkan tercapai dengan membangun pembangkit baru di daerah terpencil. “Kesulitan kami yang paling besar adalah menyalurkan jaringan ke tempat-tempat yang jauh,” kata Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji. (KT-B4)


PLTU Tanjung Jati B Beroperasi Penuh, PLN Hemat Rp 8,6 Triliun

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bisa berhemat anggaran operasional sebanyak Rp 8,6 triliun dari beroperasinya PLTU Tanjung Jati B unit empat berkapasitas 660 MW di Jepara Jawa Tengah yang menggunakan bahan bakar batubara. Dengan konsumsi batubara sebesar 2 juta ton per tahun, PLN bisa mengurangi penggunaan 650.000 liter BBM per tahun.

Dengan beroperasinya unit empat ini, maka PLTU Tanjung Jati B saat ini memiliki empat unit dengan total kapasitas mencapai 2.640 MW. Unit satu dan dua sudah beroperasi secara komersil sejak tahun 2006, sedangkan unit tiga beroperasi pada akhir Desember 2011 lalu. (Kontan-14/Kompas-18/BI-9)


PLN Tolak Keinginan Singapura dalam Pertukaran Pasokan Gas dari Lapangan Gajah Baru di Blok West Natuna

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) belum menyepakati kontrak pertukaran pasokan gas dari Lapangan Gajah Baru di Blok West Natuna, Kepulauan Riau. Manajemen perseroan itu keberatan terhadap keinginan Singapura untuk memasukkan klausul tambahan dalam kontrak bahwa perusahaan negara itu harus menanggung kerugian jika terjadi gangguan pasokan gas kepada pihak Singapura.

Menurut Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak dan Gas PT PLN Suryadi Mardjoeki, pihaknya akan memutuskan soal kontrak pertukaran pasokan gas dari Lapangan Gajah Baru itu dengan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). (Kompas-19)