Monday, February 6, 2012

Info Kilas ESDM, 4 Februari 2012


TAMBANG
Pemerintah Berharap Tumpang Tindih Lahan Tambang Diselesaikan dengan Musyawarah
Pemerintah mengharapkan masalah tumpang-tindih lahan tambang yang kerap terjadi di daerah bisa diselesaikan dengan cara musyawarah tanpa harus melibatkan pengadilan.
Sementara itu, dalam menuntaskan persoalan tambang, gubernur diminta turun tangan untuk menyelesaikan tumpnag-tindih lahan tambang selain melakukan koordinasi antardaerah yang berkaitan dengan tambang lintas daerah.
“Kami mengharapkan masalah tumpang-tindih lahan tambang diselesaikan secara musyawarah, tidak melalui pengadilan. Memang penyelesaian di pengadilan tidak disalahkan karena itu adalah upaya hukum dan tersedia. Tapi sebaik-baiknya, kalau bisa diselesaikan di daerah secara musyawarah selesai,” ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa. (BI-8)

Inovisi Siap Akuisisi 5 Tambang Batubara Rp 1,4 T di Kalbar
PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) akan mengakuisisi lima kuasa pertambangan (KP) batubara tahun ini. Dengan begitu, Inovisi bakal menguasai 10 KP, karena selama ini perseroan memiliki lima KP.
“Nilai akuisisinya diperkirakan mencapai Rp1,4 triliun,” kata Direktur Keuangan Inovisi Adrian Ooi. (ID-3/Kontan-5)

Berau Coal akan Terbitkan Surat Utang Baru US$ 500 Juta ke Investor Asing
PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) siap mengeduk utang baru. Anak usaha Bumi Plc ini berniat menerbitkan surat utang (notes) senilai US$ 500 juta.
Surat utang ini akan menyasar investor asing, seperti Asia, Eropa, dan Amerika. Utang ini bertenor lima tahun, atau jatuh tempo pada 2017. “Surat utang ini memiliki tingkat bunga tetap, yang setinggi-tingginya 9% per tahun,” ujar Direktur BRAU, John Joseph Ramos. (Kontan-4/ID-3/BI-1)

Pulau Buru Diserbu Ribuan Pendulang Emas Tradisional
Pulau Buru, Provinsi Maluku, didatangi ribuan pendulang emas tradisional dari sejumlah daerah setelah emas ditemukan di Wansait, Kecamatan Waeapo, dua bulan yang lalu. Mereka bergabung bersama ribuan warga setempat beralih profesi menjadi pendulang.
Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Pertambangan Kabupaten Buru Jusdi Latuconsina, mengatakan, para pendulang itu datang dari Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan. Mereka datang secara bergelombang ke Pulau Buru dengan menggunakan kapal laut.
“Tidak hanya pendulang, pembeli atau pengepul emas dari sejumlah daerah pun berdatangan. Diperkirakan, ada sekitar 10.000 orang disana,” kata Jusdi, yang baru kembali dari Pulau Buru. Wansait berjarak sekitar 40 kilometer dari namlea, ibu kota Kabupaten Buru. (Kompas-22)


MIGAS
Menkeu Isyaratkan Tambah Subsidi BBM
Menteri Keuangan Agus Martowardojo memberi isyarat akan menambah subsidi bahan bakar minyak dan listrik. Tambahan subsidi diperlukan setelah tarif listrik batal naik dan pengendalian konsumsi BBM gagal.
“Akan kami lakukan kajian. Kalau memang bertul subsidi tidak bisa dijaga karena ada hambatan, kami akan memotong belanja pada APBN Perubahan,” kata Agus. Pemotongan anggaran belanja selanjutnya dialihkan untuk menambal subsidi. (KT-A5)

Pemerintah Usul Besaran Subsidi BBM dan Listrik Dipatok Tetap
Pemerintah mempertimbangkan untuk mematok subsidi BBM dan listrik pada besaran tertentu. Dengan demikian, harga jual keduanya dibiarkan berfluktuasi mengikuti harga pasar.
Selama ini kebijakan subsidi energi nasional mengacu kepada harga jual BBM dan listrik pada level tertentu. Akibatnya, ketika harga jual di pasar internasional mengalami kenaikan, beban fiskal meningkat.
Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan dengan kebijakan itu, proses politik anggaran dengan DPR hanya menyetujui jumlah anggaran dan volume konsumsi dan tidak sampai pada pembatasan harga jual. Keterlibatan DPR hanya sampai pada penetapan nilai rupiah subsidi per liter BBM dan per kWh listrik sehingga meskipun harga jualnya berfluktuasi, beban fiskalnya tetap.  (BI-1/Kontan-2)

Ekonom Sarankan Jika Harga BBM Dinaikkan tidak dilakukan Bersamaan dengan Kenaikan Tarif Listrik
Ekonom Universitas Gajah Mada, Tony Prasetianto, menyarankan agar kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi tidak dilakukan bersamaan dengan kenaikan tarif dasar listrik. Pasalnya, kenaikan kedua komoditas pada waktu bersamaan bakal mendorong angka inflasi lebih tinggi.
“Saya khawatir hal itu menyebabkan beban psikologis yang lebih berat bagi masyarakat. Akan lebih terasa ringan jika dicicil,” katanya. (KT-A5)

Bonus Tanda Tangan KKKS  Masuk PNBP
Bonus tanda tangan (signature bonus) yang menjadi kewajiban kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dan besarannya ditetapkan dalam kontrak kerja sama (KKS), masuk ke dalam jenis jenis penerimaan Negara bukan pajak (PNBP).
Hal itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No.9/2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian ESDM, yang diteken Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 6 Januari 2012. (ID-7)

Tiga BUMN (PTDI, Pindad & Wika) Siap Produksi Konverter BBG Mulai April 2012
PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT Wijaya Karya Tbk akan memproduksi converter bahan bakar gas (BBG).  M.S. Hidayat Menteri Perindustrian, menjelaskan, tiga badan usaha milik Negara (BUMN) ini sudah menguasai hampir seluruh teknologi pembuatan converter kit, sehingga siap memproduksinya mulai April 2012.
Teknologi converter yang telah dikuasai sepenuhnya oleh industri dalam negeri adalah teknologi pembuatan tangki, bar pressure, switching, katup atau valve, housing regulator danECU, pipes dan clam. Adapun teknologi yang belum dikuasai sepenuhnya oleh tiga BUMN itu antara lain teknologi pembuatan tangki 200 bar pressure, regulator, dan injector rail. (Kontan-14)

ICP Tembus US$ 115,91 per barrel
Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) pada Januari 2012 mencapai 115,91 dollar AS per barrel. Hal itu berarti terjadi peningkatan ICP sebesar 5,21 dollar AS per barrel dibandingkan dnegan bulan sebelumnya yang sebesar 110,7 dollar AS per barrel.
Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, peningkatan harga minyak itu seiring dnegan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional. Penyebabnya batara lain kepanikan pasar terhdap kondisi geopolitik di Timur Tengah akibat isu nuklir Iran. Apalagi, pasokan minyak Nigeria berpotensi terganggu akibat ancaman dari serikat pekerja untuk menutup fasilitas produksi karena kebijakan pencabutan subsidi bahan bakar minyak. (Kompas-19/ID-7)

Laguna Cipta Griya dari Property Banting Setir ke Bisnis Migas
PT Laguna Cipta Griya Tbk (LCGP), tahun ini, sibuk kembali menata bisnisnya. Emiten yang menjadikan bisnis property sebagai lini usaha utama, berniat pindah haluan. LCGP akan menjajal peruntungan baru di sektor minyak dan gas (migas)
Alwi Bagir Mulachela, Direktur Utama LCGP menyatakan, LCGP akan menjual asetnya di bisnis property. Rencananya emiten itu, bisnis property akan dijual ke pemegang saham lama perseroan.
LCGP masuk ke bisnis migas bersama Saga Group, perusahaan migas asal Amerika. Saga memiliki anak usaha di Sumatera Utara yang memproduksi minyak sebanyak 1.000 barel per hari. (Kontan-5)


ENERGI
Pelaku industri Tolak Rencana Kenaikan Tarif Listrik
Sejumlah pelaku industri menolak rencana kenaikan tarif listrik. Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ernovian Ismi mengatakan kenaiakan tarif akan berdampak pada kenaikan biaya produksi 4-5 persen. Untuk menekan harga jual, pengusaha menyiasatinya dengan mengurangi pembelian bahan baku. “Otomatis ada pengurangan pekerja karena banyak mesin yang tidak terpakai,” katanya.
Dampak lainnya, industri akan menaikkan harga jual karena melonjaknya biaya produksi. Namun keputusan ini, menurut Ernovian, akan berakibat pada turunnya daya saing dan angka pertumbuhan. (KT-Bisnis)