Monday, April 16, 2012


Info Kilas ESDM, 16 April 2012


TAMBANG
Menteri ESDM: Pelaku Tambang Mulai Patuh Soal Nilai Tambah
Pengusaha tambang diketahui perlahan-lahan kini mulai mau memberikan proposal rencana pemberian nilai tambah mineral menuju larangan ekspor barang tambang mentah pada 2014.
Menteri ESDM Jero Wacik mengakui pada awalnya para pengusaha tambang resisten terhadap ketentuan UU No.4/2009 tentang Minerba yang melarang ekspor barang tambang mentah pada 2014. Pemerintah kemudian menerbitkan Permen ESDM No.7/2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral.
Permen itu mengatur soal kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral. Sebagai ikutan dari permen itu adalah adanya larangan ekspor bijih mineral paling lambat pada 6 Mei 2012. (BI-9)
 
Royalti 12 Emiten Batubara Naik dari Rp6,61 T tahun 2010 Jadi Rp 10,48 T tahun 2011
Total setoran royalty ke Negara dari 12 emiten tambang batu bara mencapai Rp 10,48 triliun pada tahun lalu, tumbuh 58,57% dari Rp 6,61 triliun pada posisi tahun sebelumnya.
Penaikan setoran royalty itu seiring dengan tingginya pertumbuhan produksi batu bara yang dihasilkan oleh emiten tambang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tersebut.
Dari 12 emiten itu, PT Adaro Energy Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, dan PT Bayan Resources Tbk menyetorkan royalty Rp 7,76 triliun pada tahun lalu. Royalti itu naik 50% dibandingkan dengan Rp 5,17 triliun pada tahun sebelumnya.(BI-1)

Kereta Api Interkoneksi Se-Kalimantan Sudah Disepakati.  4 Gubernur Sepakat Bangun Jaringan Rel KA di Wilayahnya Masing-masing Lebih Dulu
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah belum berencana membangun jaringan kereta api yang menghubungkan Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Timur. “Ini semua sudah tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah Kalimantan Tengah 2005-2010 dan 2015.
Master plan pembangunan rel kereta api Kalimantan Tengah juga sudah ada. Karena itu, kami tidak ada rencana untuk membangun jaringan rel kereta api antara Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur,” kata Syahrin Daulay, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah. (KT-B6)
 
PTBA Bidik Laba Bersih Rp 3,8 T tahun Ini
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan laba bersih tahun ini sebesar Rp 3,8 triliun atau meningkat 30% dibandingkan 2011 senilai Rp 3 triliun.
Pertumbuhan itu akan didukung oleh peningkatan volume penjualan batubara. Adapun tahun ini Bukit Asam menjual Sembilan juta ton batubara ke Perusahaan Listrik Negara (PLN), dengan harga sekitar 1-3% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. (ID-14)

PTBA Produksi Perdana Batubara di Peranap, Kab Indragiri Hulu, Riau
PT Bukit Asam Tbk meluncurkan secara resmi produksi perdana batu bara di desa semelinang Tebing, Kecamatan Peranap, Kab Idragiri Hulu, Riau.
Direktur Utama PT Bukit Asam Milawarma mengatakan pengiriman dan penjualan produksi pertama sekaligus menandai resminya operasi PTBA di Peranap.
Dia mengatakan dalam beberapa waktu ke depan, secara berkesinambungan perusahaan ini akan bersinergi dengan Pemkab Indragiri Hulu dengan mewujudkan pengembangan masyarakat. (BI-8)

Latinusa akan Ekspansi Pasar Kemasan Baterai
PT Pelat Timah Nusantara Tbk berharap mencatat laba tahun ini seiring dengan peningkatan volume produksi dan penjualan, melalui ekspansi ke pasar kemasan baterai.
Perseroan berencana menjual lebih dari 130.000 ton pelat timah tahun ini, naik 305 dari tahun lalu sebesar 100.000 ton, dan memperluas pasarnya tidak hanya di pasar lembaran kaleng (tinplate) industri makanan, namun juga ke industri baterai. (BI-m3)

MIGAS
BPH Migas Usulkan, Kendaraan di Bawah 2.000 CC Masih Bisa Gunakan Premium
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi akan melarang kendaraan dengan kapasitas mesin di atas 2.000 cc menggunakan bahan baker bersubsidi. “Kendaraan di bawah 2.000 cc bias masih bias menggunakan premium,” ujar Wakil Kepala Badan Pengatur Fahmi Harsandono.
Menurut Fahmi, jumlah kendaraan pribadi, dengan mesin 2.000 cc tidak sebanyak mobil 1.300-1.500 cc. dengan demikian, meski dilarang, dampak penghematan ini tidak terlalu signifikan untuk mengurangi subsidi. Tahun ini total subsidi bahan baker Rp 137 triliun. (KT-A2)

Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Bumi di Area PAFE Pagardewa Sumsel
Dirut Pertamina EP, Syamsu alam, dalam siaran pers menyatakan, PT Pertamina EP kembali menemukan cadangan gas bumi di area PAFE Pagardewa, Sumsel.  Penemuan itu dibuktikan melalui uji kandungan lapisan (UKL) pada sumur eksplorasi Piretrium (PRT)-1.
Saat ini, sumur eksplorasi itu menghasilkan 15,35 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dan 577 barrel kondensat per hari yang berasal dari Formasi Lahat dan Formasi Air Benakat.   (Kompas-18)
 
Pertamina Segera Kirim Tim ke Kazakhstan
Pertamina segera mengirim sebuah tim untuk melakukan penjajakn untuk mencari peluang blok migas yang bisa digarap di Kazakhstan.  Hal itu seiring dengan tawaran Pemerintah Kazakhstan kepada Pertamina.
VP Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun mengemukakan penjajakan untuk mencari blok migas itu merupakan bagian strategi perseroan untuk menggenjot produksi minyak melalui beberapa skema, baik akuisisi maupun merger termasuk di luar negeri. (BI-9/Kontan-14)
 
Energi Mega Persada Targetkan Kenaikan Produksi Jadi 40 Ribu bph
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menargetkan kenaikan produksi gas hingga 140 persen atau menjadi 40 ribu barel per hari tahun ini. Saat ini kenaikan produksi perseroan mencapai 27 persen menjadi 16.700 barel per hari.
Direktur Utama PT Energi Mega Persada Tbk Imam Agustino mengatakan tahun ini perseroan bakal memfokuskan produksi gas dari Terang dan Kangean PSC di samping sumur lain. “Sebagian besar tambahan produksi minyak dan gas tahun ini berasal dari lapangan gas Terang,” katanya. (KT-B3)
 
Fasilitas Penyimpangan Terapung Blok Cepu Tuntas 2014
BP Migas memastikan fasilitas penyimpanan dan bongkar muat terapung (floating storage and offloading /FSO) untuk proyek Blok Cepu tuntas pada Januari 2014.  Fasilitas itu sudah mulai digarap oleh PT Scorpa Pranedya dan Sembawang Shipyard sejak pecan lalu di Singapura.
Deputi Pengendalian Operasi BP Migas Rudi Rubiandini mengungkapkan, FSO untuk  blok migas milik Mobil Cepu Limited nantinya merupakan hasil renovasi kapal MT Chios buatan Hyundai Heavy Industries.  Setelah dibersihkan di Pulau Karimun, kapal diserahkan ke Sembawang Shipyard di Singapura untuk digarap jadi FSO dans etelah selesai baru dikirim ke Cepu.  “Penyelesaian FSO ditargetkan Januari 2014.  Dengan demikian bias mendukung produksi pertama Cepu pada Mei 2014.” (ID-9/Kontan-14)

Dana CSR Industri Hulu Migas Rp 400 Miliar
Sebanyak  274 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas tahun ini akan menyalurkan dana untuk program corporate social responsibility (CSR) lebih banyak kepada masyarakat di wilayah eksplorasi.
Menurut Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas BP Migas, Gde Pradnyana mengatakan, tahun ini KKKS berkomitmen bias menyalurkan Rp 400 miliar dalam bentuk program CSR kepada  masyarakat wilayah eksplorasi.  Jumlah ini naik sebesar 53% dari tahun 2011 yang anggarannya sekitar Rp 265 miliar. (Kontan-14)
 
ENERGI
PLTS Morotai Beroperasi
Pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas terbesar di Indonesia—PTS Morotai berkapasitas 600 kilowatt peak (kWp)—mulai resmi beroperasi sejak 14 April.
PLTS Morotai berada di daruba, Kabupaten Kepulauan Morotai, Provinsi Maluku Utara. Persemian PLTS iru lakukan oleh Direktur Operasi Indonesia timur PLN Vickner Sinaga. Vickner mengatakan dengan mengoperasikan PLTS tersebut, PLN bias menghemat hingga Rp2,5 miliar per tahun. (BI-9/KT-B5/Kompas-20/Kontan-14)