Wednesday, April 18, 2012

Info Kilas ESDM, 18 April 2012


TAMBANG

Kuartal I, 75% Produksi Batubara Diekspor

Keinginan pemerintah untuk mengerem ekspor batubara sepertinya makin
bulat. Sebab, data Kementerian ESDM menunjukkan, pada kuartal pertama
tahun ini sebanyak 75% produksi batubara Indonesia dikirim ke luar
negeri.

Edi Prasodjo, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian
ESDM, mengatakan, walau target produksi batubara kuartal I tercapai
sebanyak 90 juta ton. Namun, “Sebanyak 75% atau 67,5 juta ton telah
diekspor,” katanya. (Kontan-14)


Pemerintah akan Atur Eskploitasi Batubara

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Edi
Prasodjo, mengatakan, pemerintah akan mengatur eksploitasi batu bara.
Cadangan batu bara Indonesia hanya sebesar 3 persen dari total
cadangan dunia.

“Harus ada kerja sama antara instansi pemerintah pusat, daerah, dan
perusahaan. Kita harus sadar kalau cadangan terbatas,” katanya.
(KT-B4)


Aturan Bea Keluar Mineral Tuntas Sebelum 6 Mei 2012 Besarannya Masih Dikaji

Pemerintah menargetkan, peraturan mengenai bea keluar komoditas
pertambangan dalam bentuk bahan mentah dapat diterbitkan pada semester
pertama tahun ini. aturan itu bertujuan untuk mengendalikan ekspor
komoditas tambang dan meningkatkan penerimaan negara di sektor
pertambangan.

Terkait dengan hal itu, menurut Direktur Jenderal Mineral dan Batubara
Kementerian ESDM, Thamrin Sihite, pihaknya berkoordinasi dengan semua
pemangku kepentingan, termasuk Komisis VII DPR serta Kamar Dagang dan
Industri Indonesia. Dalam pembahasan aturan tersebut belum ada
keputusan soal besarab persentase untuk bea keluar itu.
(Kompas-18/Kontan-2/BI-3/ID-9)


Pansus Pertambangan DPD: Pengelolaan Pertambangan Harus Sesuai Pasal
33 UUD 1945

Pengelolaan pertambangan harus sesuai Pasal 33 UUD 1945 karena hanya
dengan semangat seperti itu sumber alam yang melimpah akan bisa
dikelola sebesar-besarnya untuk menyejahterahkan rakyat.

Demikian penjelasan Pansus Pertambangan DPD RI. Pernyataan itu
disampaikan Ketua Pansus Abdul Azis (Sumsel) didampingi Tellie Gozelie
(Babel) dan Karolina Nubatonis (NTT), dan Nurmawati Dewi bantilan
(Sulteng). (ID-9)


Killara Beli 5 Tambang Emas dan Batubara

Killara Resources saat ini sedang merencanakan untuk mendapatkan lagi
setidaknya lima IUP untuk pertambangan emas dan batubara. Ridwan
bercerita, kelima tambang yang akan diambilalih tersebut merupakan
hasil seleksi atas 200 IUP. “Ada 10 IUP terbaik dan kami akan
mengakuisisi lima di antara jumlah itu,” terang Ridwan.

Dari kelima izin yang akan diambil alih, dua izin merupakan tambang
emas dan sisanya tambang batubara. Lokasi tambang emas tersebut
terletak di Sumba, Nusa Tenggara Timur, dan di Pulau Wetar, Sulawesi
Selatan. Sementara tambang batubara berada di sekitar Kalimantan dan
Papua. “Yang akan segera rampung untuk konsesi batubara di Kalimantan
dan Papua,’ tambah dia. (Kontan-14)


Analis Prediksi Indo Tambangraya Megah tak akan Kesulitan Capai target
Produksi 27 juta ton Batubara Tahun ini

Permintaan batubara yang tetap tinggi membuat para emiten yang
menggeluti sektor ini terus berusaha menggenjot produksinya. Tak
terkecuali bagi PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Tahun ini ITMG mengargetkan peningkatan produksi batubara sebanyak 27
juta ton. Sebagai perbandingan, sepanjang tahun lalu, ITMG memproduksi
batubara sebanyak 25 juta ton.

Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities, memprediksi ITMG tidak
akan kesulitan mencapai target tersebut. Curah hujan tahun ini lebih
mendukung dari tahun sebelumnya. “ITMG punya pelanggan yang loyal,”
kata Edwin. (Kontan-5)


ABM Investama Raih Kontrak Batubara 935 Ribu MT dengan AVRA Commodities Ltd

PT ABM Investama Tbk (ABMM) telah meneken kontrak penjualan batubara
dengan AVRA Commodities Ltd. Dalam perjanjian ini, ABMM akan menjual
batubara kepada perusahaan yang bermarkas di Singapura ini sebanyak
935.000 metrik ton (MT).

Andi Djajanegara, Presiden Direktur ABMM mengatakan, transaksi
tersebut dilakukan anak usaha ABMM yang bergerak di sektor
pertambangan, yaitu Reswara Minergi Hartama. Reswara akan menjual
batubara berkalori 5.500 kilokalori (kl). (Kontan-4/ID-15)



MIGAS

Soal Pembatasan Konsumsi BBM Bersubsidi, Pemerintah Masih Kaji Besaran
Kapasitas Mesin Mobil yang Dilarang Gunakan Premium

Menteri ESDM, Jero Wacik, menjelaskan, saat ini sedang dibahas
mengenai besaran kapasitas mesin mobil yang dilarang menggunakan
premium bersubsidi, misalnya 1.500 cc atau 2.000 cc, dan bagaimana
pengawasannya di lapangan. Dengan penundaan rencana kenaikan harga BBM
bersubsidi, pemerintah akan menerapkan aturan pembatasan BBM
bersubsidi. “Kami harus mengatur agar kuota BBM bersubsidi 40 juta
kiloliter bisa dijaga,” katanya.

Aturan pembatasan BBM bersubsidi itu, lanjut Jero Wacik, tidak perlu
melalui pembahasan dengan DPR. Jadi, nantinya keputusan Menteri ESDM
diperkuat dengan keputusan Presiden RI agar lebih keras. Dalam aturan
itu, pemerintah akan mengatur agar masyarakat pengguna mobil pelat
hitam berpindah ke pertamax. “Kami perkirakan, konsumsi BBM bersubsidi
bisa 47 juta kiloliter,” ujarnya.  (Kompas-17/ID-1)


Pembatasan Bisa Kurangi Konsumsi 7 juta kilo liter

Berdasarkan hitungan pemerintah, pembatasan penggunaan bahan bakar
minyak (BBM) bersubsidi akan menyusutkan penggunaannya sampai 7 juta
kilo liter pada tahun 2012 ini. Tanpa pembatasan, penggunaan BBM
bersubsidi bisa membengkak hingga 47 juta kilo liter sepanjang tahun
atau bengkak dari kuota 40 juta kilo liter di tahun ini.

“Intinya kita harus berhemat. Jika tidak, kuota BBM sudah habis pada
bulan Oktober,” kata Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo. Jika
habis, pada Oktober nanti, masyarakat dengan terpaksa harus memakai
BBM nonsubsidi.  (Kontan-2)


MK Mulai Sidangkan Uji Materi UU Migas

Mahkamah Konstitusi, mulai menyidangkan uji materi Undang-Undang Nomor
22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Oleh pemohon, undang-undang
tersebut dinilai bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (UU
Migas) tersebut dipersoalkan sejumlah tokoh nasional ketika pemerintah
berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi beberapa
waktu lalu. (Kompas-19)


Humpuss Patragas Kantongi Izin Bangun Kilang di Bojonegoro Jatim

PT Humpuss Patragas telah mengantongi izin lokasi pendirian kilang dan
proses pengolahan minyak mentah di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu,
Bojonegoro, Jawa Timur. Lokasi itu berjarak sekitar 20 kiloliter dari
proyek pengeboran migas oleh PT Mobil Cepu Limited (MCL) di Lapangan
Banyu Urip, Blok Cepu di Desa Mojonegoro, Kecamatan Ngasem,
Bojonegoro.

Perusahaan milik Hutomo Mandala Putra ini rencananya akan ikut
mengelola minyak mentah yang dikelola oleh PT Mobil Cepu Limited
(MCL), anak usaha Exxon Mobil Corporation (EMC). (ID-9)


LN: Giliran Argentina yang Nasionalisasi Perusahaan Migas Asing

Tensi hubungan Argentina dan Spanyol memanas, Selasa (17/4).
Pemerintah Argentina mengambil paksa perusahaan minyak YPF SA milik
Repsol YPF SA.

Presiden Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner menunjuk Menteri
Perencanaan Julio De Vido mengepalai perusahaan minyak ini, berlaku
secepatnya. Presiden yang dikenal dengan aksi menasionalisasi
perusahaan-perusahaan ini meminta Kongres menyusun aturan
pengambilalihan 51% saham YPF milik Respsol. (Kontan-24)



ENERGI

Selandia Baru Lirik Sektor Panas Bumi

Pemerintah Indonesia menawarkan investasi di bidang energi panas bumi
(geothermal) kepada Selandia Baru. Kerja sama ini dituangkan dalam
nota kesepahaman di antara kedua negara yang diteken kemarin.
Penandatangan dilakukan Menteri Perdagangan Selandia Baru tim Groser
dengan Menteri ESDM Jero Wacik.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pengembangan energi panas
bumi akan dilakukan pada 5 hingga 10 tahun mendatang. Selandia Baru
dilirik sebagai mitra karena memiliki keunggulan menggarap energi
alternatif tersebut.  (KT-B5)


Pertamina Geothermal Energy Investasi US$ 1,6 miliar untuk kembangkan
Panas Bumi. Agar Capai Target 1.252 MW pada 2016, PGE Kerjasama dengan
Geothermal New Zealand

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha PT Pertamina
(Persero), menginvestasikan dana US$ 1,6 miliar pada periode 2012-2016
untuk pengembangan energi panas bumi. Dengan dana sebesar itu, PGE
menargetkan bisa memproduksi listrik panas bumi sampai 1.000 megawatt
(MW) menjadi 1.252 MW pada 2016.

Agar target tersebut bisa tercapai, PGE menggandeng Geothermal New
Zealand (GEONZ), perusahaan panas bumi asal Selandia Baru. GEONZ akan
membantu PGE dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di
antaranya dengan memberi kesempatan bagi SDM PGE untuk dilatih dan
didik di Universitas Aucland. (ID-9/Kompas-19/Kontan-14)


Cuaca Panas, Konsumsi Listrik Jawa Bali Capai Rekor Tertinggi 19.903 MW

Konsumsi listrik di Jawa dan Bali mencapai rekor tertinggi pada Senin,
16 April 2012. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melaporkan, pada
Senin, 16 April 2012 tercatat beban puncak tertinggi sebesar 19.903
Mega Watt (MW). Angka ini lebih tinggi dari rencana beban puncak hati
itu yang sebesar 19.550 MW.

Prakiran sementara, lonjakan pemakaian listrik karena faktor cuaca
yang snagat panas, akhir-kahir ini. hal ini memicu warga menyalakan
pengatur suhu udara atau AC. Direktur Operasi Jawa Bali PLN, I.G.A
Ngurah Adnyana mengatakan, meski ada lonjakan pemakaian, PLN tidak
akan padamkan listrik pasalnya, total pasokan listrik di Jawa Bali
mencapai 27.000 MW. (Kontan-14)



HUTAN

Kementerian ESDM dan Kemenhut akan Bahas Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan

Kementerian ESDM dan Kementerian Kehutanan akan berkoordinasi untuk
mengurangi persoalan izin pinjam pakai kawasan hutan.

Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan
Darori mengungkapkan tumpang tindihnya izin pinjam pakai kawasan hutan
terjadi karena pemahaman yang keliru antara pejabat daerah dan pusat.
(BI-i2)